Keputusan kolektif melalui proses partisipatif
Proses pengambilan keputusan partisipatif oleh masyarakat merupakan inti dari konservasi berbasis masyarakat yang efektif. Proses ini melibatkan dialog masyarakat dan konsultasi berkala di tingkat desa dengan berbagai segmen masyarakat, seperti kepala desa (Gaonburah), para tetua termasuk para pengambil keputusan utama, perempuan dan pemuda. WWF-India melakukan pendekatan kepada masyarakat di Arunachal Pradesh bagian barat untuk menyisihkan sebagian dari hutan masyarakat mereka yang kaya sebagai kawasan konservasi tanpa mengorbankan hak-hak tradisional mereka untuk mengakses dan memanfaatkannya, dan pada saat yang sama mencapai konsensus tentang bagaimana melindungi dan mengelola kawasan tersebut untuk konservasi keanekaragaman hayati. Upaya ini mencakup pertemuan dengan kepala desa/pengambil keputusan utama untuk mengklarifikasi konsep CCA, mengajak warga desa lainnya melalui berbagai pertemuan dan dialog masyarakat/publik, dokumentasi keanekaragaman hayati melalui penelitian dan studi, membuat peraturan dan regulasi, dan akhirnya, demarkasi fisik kawasan konservasi untuk pengelolaan yang efektif.
- Memenangkan kepercayaan dari masyarakat - Pengakuan dan kesediaan dari masyarakat dan pemangku kepentingan utama lainnya bahwa hilangnya hutan dan keanekaragaman hayati merupakan masalah yang perlu ditangani dan solusinya termasuk proses restorasi yang dipimpin oleh masyarakat.
Interaksi rutin dengan masyarakat/diskusi terfokus merupakan salah satu komponen kunci dari konservasi berbasis masyarakat. Membangun kepercayaan merupakan hal yang penting, terutama mengingat bahwa hutan secara de-facto berada di bawah yurisdiksi masyarakat, sementara posisi administratifnya tidak jelas. Proses-proses konsultatif dengan masyarakat perlu diingat bahwa apa yang tampak sebagai komunitas yang homogen secara lahiriah belum tentu demikian. Dukungan yang luas dari seluruh komunitas untuk CCA sangat penting karena aturan untuk akses dan penggunaan yang ditentukan oleh komunitas harus memberlakukan pembatasan dan menuntut perubahan perilaku dari para anggotanya. Selain itu, agar manfaatnya terlihat jelas, hal ini perlu dipertahankan dalam jangka panjang.