Melibatkan masyarakat lokal dalam patroli anti perburuan liar

Proyek Gajah Ruvuma menangani penurunan jumlah gajah yang dramatis akibat perburuan liar di area seluas 2,5 juta hektar termasuk Koridor Satwa Liar Selous-Niassa, di sisi perbatasan Tanzania. Program ini mengakui penyebab sosio-ekonomi dari perburuan liar sekaligus meningkatkan kapasitas patroli, dengan melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan kawasan lindung. Kegiatan yang dilakukan meliputi tim patroli bersama, insentif finansial, pendidikan dan pelatihan.
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Lokasi
Dampak
- Sejak dimulainya proyek ini, hasil yang terukur telah mencakup: penyitaan 2.181 jerat, 17.037 kayu ilegal (potong), dan 191 gading gajah serta 836 senjata api; 1.552 butir amunisi, 6 kendaraan, 16 sepeda motor, dan penangkapan 601 orang - Intervensi yang dilakukan termasuk memberikan bantuan langsung kepada petani lokal untuk perlindungan mata pencaharian (misalnya, mitigasi konflik antara manusia dan gajah), mendukung kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat di Kawasan Pengelolaan Satwa Liar (seperti pertanian cabai dan beternak lebah), dan mengimplementasikan silabus pendidikan konservasi di sekolah-sekolah lokal - Lebih dari 85% penangkapan dan penyitaan senjata dan gading gajah ilegal dilakukan melalui kerja sama dengan, dan informasi yang diterima dari, masyarakat lokal. Sebagian besar penangkapan terjadi di luar kawasan lindung dan dilakukan sebelum pembunuhan satwa liar ilegal terjadi di dalam kawasan REP. Jumlah orang yang ditangkap di lapangan melalui patroli rutin menurun drastis sejak tahun pertama Proyek, demikian juga dengan penemuan bangkai dan gading gajah.