Mengubur Kapak: Beranjak dari Perselisihan Menuju Harmoni dalam Konservasi Kumbang Penguburan di Amerika
Kumbang pengubur Amerika(Nicrophorus americanus) merupakan bagian integral dari berbagai ekosistem dan merupakan hewan asli dari 35 negara bagian di Amerika Serikat. Namun, hanya dua populasi kumbang pengubur Amerika yang diyakini masih ada pada tahun 1989. Mereka ditambahkan ke dalam daftar spesies yang terancam punah di tingkat negara bagian dan federal, yang kemudian meluncurkan upaya konservasi di seluruh negeri. Spesies ini telah menurun selama hampir satu abad, dan meskipun alasan pastinya masih menjadi misteri, gangguan pada jaringan makanan dan hilangnya habitat kemungkinan besar menjadi penyebabnya.
Upaya konservasi yang dilakukan sebelumnya ternyata menimbulkan perdebatan, oleh karena itu CPSG turun tangan dengan mengadakan serangkaian lokakarya pada tahun 2005. Mereka mengintegrasikan berbagai suara untuk membuat rencana yang dihasilkan, memandu pengembangan protokol untuk memantau, membiakkan, dan akhirnya memperkenalkan kembali kumbang pengubur Amerika ke alam liar.
Dampak
Upaya untuk membangun kembali kumbang di beberapa negara bagian terus berlanjut, dan setiap kelompok kumbang yang diintroduksi kembali di Missouri berhasil bertahan hidup selama musim dingin untuk menghasilkan keturunan. Sejak tahun 2012, jumlah kumbang di semua tahap kehidupan telah meningkat, dan survei menunjukkan kumbang menyebar dari lokasi reintroduksi awal mereka, termasuk ke lokasi yang dilindungi di dekatnya. Mungkin sama pentingnya, semangat kolaborasi yang dipicu oleh lingkungan lokakarya juga bertahan. Sekitar seminggu setelah pertemuan tersebut, Bob Merz sedang berjalan-jalan di area kebun binatang ketika ia bertemu dengan Jeffrey Bonner, CEO Kebun Binatang Saint Louis. "Dia bertanya kepada saya bagaimana pertemuan itu berlangsung, dan saya mengatakan kepadanya bahwa lima atau sepuluh tahun ke depan, semua orang yang terlibat akan mengenang pertemuan ini dan melihatnya sebagai titik balik dalam konservasi kumbang yang terancam punah ini. Sepuluh tahun kemudian, prediksi tersebut menjadi kenyataan." Pada tahun 2020, populasi kumbang yang direintroduksi tumbuh dan menyebar dari lokasi reintroduksi aslinya. Semangat kolaborasi terus berlanjut di antara para pemangku kepentingan.