
Menjaga Ekosistem Pegunungan Dangkal melalui Investigasi Sains Warga di Matoushan

Matoushan, yang terletak di dalam Formasi Gutingkeng, ditetapkan sebagai lokasi TPA karena rendahnya permeabilitas air pada batu lumpurnya pada tahun 2015. Namun, keputusan tersebut ditentang oleh penduduk setempat, yang membentuk Asosiasi Swadaya Masyarakat Anti TPA Matoushan dan melakukan protes. Dengan bantuan para profesional, mereka memantau air tanah dan memberikan bukti ilmiah selama pertemuan penilaian dampak lingkungan. Upaya mereka secara efektif menunjukkan dampak potensial dari TPA yang diusulkan terhadap sumber air lokal, ekosistem, dan kesehatan penduduk, yang mengarah pada penangguhan proyek pada tahun 2018. Pada tahun 2019, asosiasi tersebut berubah menjadi Asosiasi Alam dan Kemanusiaan Matoushan Kota Kaohsiung dan sejak saat itu memimpin survei sains warga jangka panjang yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan meningkatkan pengetahuan tentang beragam ekosistem dan isu-isu yang relevan di daerah pegunungan dangkal Matoushan. Survei ini mencakup pengamatan habitat dan ekosistem, pemantauan koridor satwa liar, dan pemeriksaan kecelakaan lalu lintas di sepanjang rute patroli.
Dampak
Dengan berhasilnya penghentian proyek pembangunan TPA, penduduk setempat dapat melindungi ekosistem Matoushan dan melestarikan budaya tradisional mereka. Mereka membentuk tim patroli hutan dan gunung serta memasang kamera inframerah otomatis untuk merekam keberadaan mamalia seperti Manis pentadactyla pentadactyla, Herpestes urva, Rusa unicolor swinhoii, Cervus nippon taiouanus, dan Paguma larvata taivana. Selama survei ekosistem yang dilakukan untuk protes tersebut, banyak peneliti menemukan populasi besar Geothelphusa ancylophallus, Bambusa stenostachya Hackel yang berasal dari Taiwan, dan spesies tanaman langka seperti Biophytum sensitivum, Grewia eriocarpa, Begonia ravenii, dan Parahemionitis arifolia. Hal ini membuktikan keberadaan ekosistem satwa liar yang lengkap di Matoushan, menjadikannya sebagai koridor satwa liar pegunungan dangkal yang ikonik di Dunia Bulan Kaohsiung bagian utara. Sejak tahun 2020, Asosiasi Alam dan Kemanusiaan Matoushan Kota Kaohsiung dan Asosiasi Pengembangan Masyarakat Neinan Distrik Neimen Kota Kaohsiung telah melakukan survei lingkungan 1-2 kali per bulan. Mereka juga telah berpartisipasi dalam Proyek Jaringan Ekologi untuk mendukung upaya konservasi koridor satwa liar nasional. Proyek ini memainkan peran penting dalam melindungi lingkungan setempat dan mempromosikan pembentukan geopark dan taman nasional Matoushan.