Kolaborasi antar pelaku konservasi
Selama sepuluh tahun proyek, REPC-MD telah berhasil menghubungkan lebih dari 1.300 pelaku konservasi yang mewakili 215 lembaga konservasi dan menciptakan jaringan pendidik dan praktisi konservasi di seluruh Madagaskar. Kami memulai dengan mengundang beberapa anggota fakultas dan profesional dari LSM untuk berkolaborasi bersama dalam mengembangkan materi pelatihan. Kami menjaga jaringan ini tetap aktif dengan melibatkan lebih banyak aktor yang lebih besar dan lebih beragam dalam pertemuan lokal, pelatihan singkat, dan diskusi kelompok. Program pengembangan kapasitas kami untuk manajemen PA merupakan kolaborasi bersama dengan Kementerian yang bertanggung jawab atas PA, universitas dan pusat pelatihan, serta LSM lokal dan internasional. Kolaborator kami dari Kementerian membantu kami memajukan pengakuan resmi atas Standar ini. Universitas dan pusat pelatihan menawarkan program pelatihan berbasis kompetensi yang baru. Dan para profesional memberi kami pengalaman dunia nyata sebagai masukan untuk pengembangan daftar kompetensi.
Kami menawarkan berbagai cara bagi mereka yang berminat untuk terlibat dalam proyek ini: dalam kelompok-kelompok kecil, lokakarya, sebagai pelatih, dan penilai. - REPC-MD dimulai sebagai konsorsium multi-institusi dan kemitraan yang kuat antara LSM internasional dan universitas-universitas di Malagasi, LSM, dan lembaga pemerintah, yang merupakan aset bagi jaringan dan kemitraan.
Penting untuk mendasarkan proyek kami pada konsultasi lokal untuk mengidentifikasi kompetensi pengelolaan kawasan lindung. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak mulai dari akademisi, profesional, dan bahkan masyarakat lokal. Kami berhasil mengumpulkan masukan yang signifikan untuk membangun standar nasional kompetensi pengelolaan kawasan lindung dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berdiskusi mengenai kawasan lindung secara umum. Karena hanya ada sedikit publikasi, kami lebih memilih diskusi kelompok selama lokakarya agar peserta dapat berbagi pengalaman. REPC-MD juga telah membangun tradisi pertukaran informasi, sehingga lebih mudah untuk menjangkau orang-orang yang berbeda.