Yayasan Konservasi Hilsa

Yayasan Konservasi Hilsa akan bertindak sebagai dana perwalian konservasi (CTF). KKP akan memberikan stabilitas keuangan untuk program pengelolaan perikanan hilsa Bangladesh secara keseluruhan, yang keampuhannya telah dipengaruhi oleh kurangnya sumber daya. KKP yang sukses akan menyediakan sumber keuangan yang tetap stabil dan dapat diandalkan bahkan pada saat terjadi guncangan ekonomi atau politik nasional, untuk mendukung kegiatan ekologi dan sosial yang terkait dengan pengelolaan perikanan hilsa, seperti BBI dan BBII.

Lokakarya multi-pemangku kepentingan diadakan pada tahun 2015 untuk menetapkan tujuan utama KKP hilsa: termasuk keberlanjutan skema konservasi, cakupan luas nelayan yang terkena dampak negatif dari kegiatan pengelolaan perikanan hilsa, pemerataan manfaat dari konservasi hilsa, tindakan untuk mendorong restorasi dan konservasi, dan pengembangan kegiatan mata pencaharian alternatif bagi nelayan hilsa. Partisipasi sejak awal adalah kunci untuk memastikan KKP memiliki tujuan yang spesifik, relevan, dan sesuai dengan konteksnya.

  • Agar berhasil, KKP harus mematuhi kriteria desain tertentu. Hal ini dapat mencakup analisis kelayakan yang terperinci, penetapan fokus dan nilai konservasi yang jelas, struktur tata kelola yang partisipatif, dan standar pemantauan dan evaluasi yang ditetapkan
  • Ada berbagai opsi pembiayaan yang tersedia untuk KKP - ini dapat mencakup pendapatan pajak ekspor ikan, biaya penerima manfaat, memanfaatkan dana iklim yang ada, memanfaatkan deposito ke dalam dana dengan tingkat dividen yang adil, dll. Mekanisme mana yang sesuai tergantung pada konteksnya
  • Pikirkan dengan cermat mekanisme kelembagaan seperti apa yang akan memastikan tata kelola yang baik di KKP - misalnya, dewan gubernur yang beragam (termasuk pemerintah tingkat tinggi, LSM, asosiasi perikanan, sektor swasta) dapat membantu melindungi KKP dari agenda politik