Alat Pendekatan Partisipatif Finansial (FPA)

Pendekatan Partisipatif Finansial (FPA) ECF adalah sebuah metodologi yang menggunakan hibah finansial langsung untuk memobilisasi masyarakat lokal agar bertanggung jawab atas pembangunan mereka sendiri. Pendekatan ini dirancang untuk menghasilkan strategi pembangunan otonom yang konstruktif, inklusif dan sangat partisipatif di tingkat keluarga, komunitas dan regional.

Difasilitasi oleh LSM lokal di seluruh Koridor Kaukasus Kecil Barat, kompetisi mendongeng membantu menggambarkan hubungan antara penduduk setempat dan spesies hewan liar utama yang dipilih untuk mewakili lanskap dan mewujudkan ekosistem yang membutuhkan perlindungan/pengelolaan. Hal ini diikuti dengan kegiatan yang bertujuan untuk secara bersamaan meningkatkan habitat satwa dan mata pencaharian manusia, sejalan dengan model kesesuaian habitat. Proses FPA membantu mengembangkan hubungan yang positif dan berdasarkan kepercayaan antara ECF dan masyarakat lokal.

Partisipasi dalam FPA mengarah pada pengembangan kontrak konservasi jangka panjang ECF (Perjanjian Konservasi) dan mendorong masyarakat lokal untuk menjadi pengambil keputusan dan pengelola sumber daya alam sambil menumbuhkan rasa bangga/perlindungan terhadap spesies satwa kunci. FPA juga membahas isu-isu kepemilikan/penggunaan lahan yang menjadi penyebab utama masalah konservasi (misalnya, perburuan liar, penggunaan sumber daya yang tidak berkelanjutan/ilegal).

  1. Ketersediaan LSM lokal yang memiliki pengalaman dan kapasitas untuk memfasilitasi proses berbasis masyarakat
  2. Dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga-lembaga lain melalui kelompok kerja regional
  3. Membangun hubungan antara adat istiadat tradisional, pola komunikasi, pengambilan keputusan, dan metodologi modern sambil memelihara nilai-nilai budaya dan tradisional yang ada
  4. Penerapan insentif keuangan tanpa pamrih
  5. Menyediakan pengembangan kapasitas dan pelatihan sesuai permintaan untuk menanggapi kebutuhan yang muncul dari masyarakat lokal
  • Insentif keuangan tanpa syarat menarik minat awal terhadap proyek dan kemudian menimbulkan kebanggaan, kepuasan, dan motivasi masyarakat setelah insentif tersebut digunakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
  • Metodologi FPA memerlukan penyesuaian terhadap maksud dan tujuan setiap proyek.
  • Pelaksanaan proyek-proyek kecil yang dikelola masyarakat merupakan kunci dalam menentukan masyarakat mana yang terlibat dan kompeten untuk memasuki kerja sama jangka panjang.
  • Penggabungan pengetahuan tradisional dengan model dan strategi modern menciptakan perpaduan antara kontribusi berbasis ilmu pengetahuan dan berbasis masyarakat.
  • Isu-isu kepemilikan lahan diidentifikasi sejak dini dan memungkinkan ECF untuk menilai kelayakan proyek.
  • Pengenalan struktur dasar masyarakat sipil melalui pembentukan komite desa, kelompok kerja regional yang terkoordinasi secara mandiri, pemantauan proyek secara teratur dan pertemuan tahunan.