Mengelola tekanan dengan mempromosikan ekowisata

Solusi Snapshot
FOTO RIANASOA PARC NATIONAL MANTADIA
MADAGASCAR NATIONAL PARKS

Praktik Tavy atau pembukaan lahan adalah sistem budidaya tradisional yang digunakan oleh masyarakat tepi sungai di Taman Nasional Mantadia. Bagian barat taman ini memiliki potensi ekowisata yang tinggi. Selama satu dekade terakhir, tercatat 266.664 wisatawan telah berkunjung.

Sebanyak 91 pemandu lokal telah menjalani pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka. Infrastruktur ekowisata dan hotel telah dibangun untuk menyambut para wisatawan. Kolaborasi dengan operator tur telah dibentuk untuk meningkatkan profil dan daya tarik wisata ini. Telah terjadi peningkatan sebesar 35% dalam omset pemandu dan pendapatan tahunan penduduk lokal. Konteks sosial-ekonomi di zona barat taman nasional telah meningkat berkat penciptaan lapangan kerja melalui kegiatan ekowisata. Sebagai hasilnya, tekanan antropogenik telah berkurang dan tutupan hutan taman nasional telah dipertahankan pada 13.500 hektar setelah pengendalian pembukaan hutan di zona ini.

Pembaruan terakhir: 25 Sep 2024
56 Tampilan
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Hilangnya Keanekaragaman Hayati
Hilangnya ekosistem
Kurangnya akses ke pendanaan jangka panjang
Perubahan dalam konteks sosial-budaya
Skala implementasi
Lokal
Ekosistem
Hutan gugur tropis
Tema
Fragmentasi dan degradasi habitat
Jasa ekosistem
Pembiayaan berkelanjutan
Tata kelola kawasan lindung dan konservasi
Kesehatan dan kesejahteraan manusia
Kepulauan
Aktor lokal
Perencanaan pengelolaan kawasan lindung dan konservasi
Pengelolaan Hutan
Lokasi
Alaotra-Mangoro, Madagaskar
Taman Nasional Mantadia
Afrika Timur dan Selatan
Dampak

70% aktivitas masyarakat yang tinggal di sekitar taman nasional bergantung pada ekowisata, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan tahunan mereka. Sebanyak 1.500 orang merupakan penerima manfaat langsung, seperti pemandu lokal, karyawan hotel, dan operator tur. Penerima manfaat tidak langsung berjumlah 13.520 orang, termasuk pemilik toko dan petani. Pada tahun 2023, dampak ekonomi bagi penduduk lokal akan mencapai 460 juta Ariary, dan omset pemandu lokal akan mencapai 1,7 miliar Ariary. Pendapatan tahunan para pelaku bisnis perhotelan tidak termasuk dalam angka ini. Biaya masuk pengunjung memberikan kontribusi yang signifikan terhadap anggaran operasional pengelola taman nasional, bersama dengan pengeluaran untuk kegiatan konservasi. Indeks swadana kawasan lindung adalah 0,69.

Kehadiran pemandu yang sering juga melengkapi patroli dan pengawasan yang dilakukan oleh petugas taman nasional, sehingga membatasi aktivitas manusia.

Tingkat ancaman adalah indikator yang diperoleh dengan menggunakan perangkat lunak MIRADI dari IUCN untuk menilai integritas ekologis spesies target konservasi. Kukang diurnal (Indri indri, Varecia variegata editorium, Prolemur simus, Propithecus diadema) dipilih sebagai target konservasi. Sejak dipromosikannya ekowisata, tingkat ancamannya menjadi moderat karena tekanan dari manusia dapat dikendalikan.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
SDG 13 - Aksi iklim
Terhubung dengan kontributor
Kontributor lainnya
Hanta RAKOTOVAHOAKA
TAMAN NASIONAL MADAGASKAR