Meningkatkan ketahanan pesisir dan peluang pembangunan sosial: Proyek Restorasi Mangrove Guyana (GMRP)
Menyadari potensi dampak perubahan iklim terhadap zona pesisir dataran rendahnya, Guyana memprakarsai sebuah program untuk merestorasi hutan bakau pesisirnya. Solusi ini menanggapi perubahan iklim dan memitigasi dampaknya melalui perlindungan, restorasi, dan pemanfaatan ekosistem mangrove Guyana secara bijak melalui proses yang mempertahankan fungsi perlindungan, nilai, dan keanekaragaman hayati sambil memenuhi kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan perlindungan lingkungan di daerah muara dan pesisir.
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Lokasi
Proses
Ringkasan prosesnya
Blok Bangunan
Pengelolaan mangrove berbasis masyarakat
Faktor-faktor pendukung
Pelajaran yang dipetik
Restorasi Ekologi Mangrove
Faktor-faktor pendukung
Pelajaran yang dipetik
Sumber daya
Dampak
Kegiatan proyek menghasilkan lebih dari 500.000 bibit bakau dan restorasi hutan bakau pesisir seluas 142 hektar. Upaya restorasi mangrove dikombinasikan dengan perlindungan dan pengelolaan 30 kilometer pinggiran pantai yang ada dari penipisan lebih lanjut karena kegiatan antropogenik. GMRP bekerja sama dengan masyarakat untuk memastikan bahwa mereka terlibat dalam setiap tahap pelaksanaan proyek. Perempuan berada di garis depan dalam inisiatif ini, dengan porsi lebih dari 80% partisipasi masyarakat. Perempuan diberdayakan sebagai pemimpin lingkungan dan dilatih untuk menjadi pemimpin di komunitas mereka, menyebarkan informasi tentang pentingnya hutan bakau dan perlunya melindungi dan memulihkan hutan bakau pesisir. Program pelatihan difokuskan pada berbagai inisiatif yang dilaksanakan oleh proyek, seperti pendidikan, pariwisata, kewirausahaan, dan pengelolaan hutan bakau. Lebih dari 50 perempuan dilatih untuk membudidayakan bibit bakau di pembibitan masyarakat. Sebanyak 250.000 bibit tersebut dijual untuk penanaman di pesisir pantai dan menghasilkan total 115.000 dolar AS bagi para perempuan yang terlibat. Melalui pelatihan beternak lebah dan pariwisata, para perempuan membentuk Masyarakat Koperasi Produsen Cagar Alam Mangrove, yang kini memberikan pelatihan kepada perempuan pesisir miskin yang tertarik untuk beternak lebah. Selain memberikan penghasilan melalui produksi madu, kegiatan ini juga membantu mendorong pertumbuhan dan perlindungan bakau.
Penerima manfaat
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Cerita