
Pendekatan Pembayaran Insentif berbasis hasil untuk kelangsungan hidup bibit yang lebih baik dan menciptakan hutan di Lanskap Danau Chamo

Inisiatif restorasi hutan dan bentang alam (RENTANG) yang sedang berlangsung di Ethiopia berfokus pada rehabilitasi lahan komunal yang terdegradasi dan penanaman bibit pohon. Namun, penanaman di lahan komunal menghadapi berbagai tantangan, terutama disebabkan oleh tingkat kelangsungan hidup bibit yang rendah karena tidak adanya kebijakan penggunaan lahan yang tidak diatur dan tingginya permintaan akan sumber daya alam.
Solusi ini menggambarkan pendekatan insentif berbasis hasil untuk pembangunan hutan. Solusi ini dikembangkan untuk mendorong pengembang hutan untuk menanam dan berhasil menumbuhkan spesies pohon yang menarik secara ekonomi dengan menciptakan rasa memiliki dan meningkatkan kegiatan pengelolaan pasca penanaman.
Pengembang hutan harus memenuhi setidaknya beberapa kriteria minimum terkait luas lahan, komposisi spesies tanaman dan persentase kelangsungan hidup agar memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif. Memperkenalkan dan mempromosikan sistem ini melalui kerja sama dengan mitra pemerintah daerah secara signifikan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menanam dan mengelola pohon, yang kemudian akan meningkatkan kerapatan pohon di lanskap.
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Lokasi
Dampak
Insentif bagi para penanam pohon yang berhasil menanam dan mengelola bibit pohon merupakan pendekatan baru yang diperkenalkan dan diuji coba di daerah tangkapan air Danau Chamo. Strategi ini dirancang untuk melibatkan masyarakat lokal dalam bisnis pengembangan hutan dan untuk memperluas perspektif mereka tentang penanaman pohon tidak hanya sebagai tindakan restorasi tetapi juga sebagai bisnis yang dijalankan untuk menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan, baik melalui aplikasi individu maupun melalui kelompok yang terorganisir. Dengan demikian, pendekatan ini telah mendorong dan memotivasi para petani penanam pohon untuk terlibat dalam sistem ini. Mengubah tren kegiatan pengelolaan pasca penanaman, meningkatkan pengetahuan penanaman pohon dan keterampilan teknis pekebun menghasilkan peningkatan tingkat kelangsungan hidup bibit.
Sikap masyarakat juga telah berubah dalam hal menginvestasikan uang dan waktu mereka untuk menanam dan merawat bibit. Kepemilikan hak guna lahan memperkuat pagar sosial dan perlindungan bibit yang ditanam. Dengan demikian, jumlah bibit yang signifikan secara ekologis dan ekonomis yang ditanam di lanskap telah meningkat.
Selain itu, pemerintah daerah merasa puas dengan pendekatan yang dilakukan di lokasi percontohan proyek dan termotivasi untuk memperluas ke bagian lain di wilayah tersebut yang akan membutuhkan perubahan dalam administrasi dan pembiayaan aksi RENTANG dari pendekatan yang biasa dilakukan.