
Pengembangan Keterampilan Wanatani untuk mengatasi deforestasi dan meningkatkan mata pencaharian petani di Uganda

Fairventures mendukung tiga sekolah kejuruan di Uganda Barat untuk mengembangkan dan mengimplementasikan pelatihan wanatani. Para siswa belajar bagaimana mereka bisa sejahtera dengan menanam pohon yang dicampur dengan tanaman lain dalam sistem wanatani dan bagaimana mereka bisa melestarikan dan meningkatkan kualitas tanah. Bersamaan dengan pengembangan modul pelatihan, sekolah-sekolah menerima dukungan untuk membangun pembibitan dan lahan percontohan, sehingga mereka juga dapat melakukan pelatihan praktis dan mendukung para siswanya dengan bibit, peralatan, dan konsultasi yang berorientasi pada praktik. Selain itu, para petani juga terhubung dengan pengolah kayu yang pada akhirnya akan membeli kayu mereka. Fairventures bermitra dengan industri lokal untuk mengembangkan produk kayu yang inovatif dan menjaga pasar untuk kayu reboisasi.
Dampak
Siswa yang terdidik dengan baik dengan dukungan dari sekolah mereka akan dapat mencapai pendapatan berkelanjutan dari wanatani, bertindak sebagai pengganda dan berkontribusi pada penghijauan Uganda pada saat yang bersamaan. Kemampuan para siswa dan infrastruktur yang disiapkan di sekolah-sekolah tersebut menjadi dasar bagi transformasi pertanian yang tidak berkelanjutan menjadi wanatani di Uganda Barat.
Manfaat wanatani bagi para petani masa depan ini sangat banyak: yang terpenting, wanatani merupakan cara untuk meningkatkan hasil panen di area tertentu melalui kombinasi beberapa spesies tanaman. Hal ini juga merupakan cara yang relatif murah untuk menjaga kesuburan tanah, memerangi erosi dan mengurangi dampak perubahan iklim. Bersama-sama, aspek-aspek ini memungkinkan petani untuk membangun mata pencaharian yang berkelanjutan melalui pertanian. Pohon-pohon itu sendiri bertindak sebagai investasi jangka menengah yang akan mendorong para petani ke tingkat pendapatan yang lebih tinggi setelah panen. Batang pohon dapat dijual ke industri pengolahan kayu yang sedang berkembang di Uganda, sedangkan cabang dan limbah kayu dapat digunakan sebagai kayu bakar dan daun serta ranting kecil dapat digunakan sebagai pupuk hijau untuk menyuburkan lahan.
Dengan demikian, solusi ini berkontribusi pada pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan di Uganda dan memberikan peluang pendapatan bagi masyarakat pedesaan.