Penggunaan alat artistik untuk meningkatkan kesadaran konservasi

Puisi, lagu, dan drama tentang isu-isu konservasi dikembangkan oleh anggota komite PECC dan dipentaskan di acara-acara masyarakat, terutama pertemuan bulanan dewan desa. Para komite juga sering melibatkan orang lain, terutama anak-anak sekolah, untuk membawakan lagu-lagu tersebut, untuk meningkatkan kesadaran tentang konservasi di kalangan anak muda. Alat-alat dan acara-acara peningkatan kesadaran tersebut membantu mengkomunikasikan pesan konservasi kepada masyarakat dengan cara yang mudah diakses dan efektif. Pengalaman menunjukkan bahwa masyarakat menikmati dan merespon dengan sangat baik acara-acara tersebut. Acara-acara tersebut juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang larangan-larangan di taman nasional, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di taman nasional.

Dewan desa sepakat untuk memberikan ruang bagi anggota komite PECC dalam setiap pertemuan dewan untuk menampilkan lagu-lagu, atau setidaknya berbicara tentang isu-isu konservasi dan pengelolaan taman nasional. Rendahnya tingkat melek huruf di desa-desa mendorong berbagai bentuk keterlibatan dengan anggota masyarakat dalam berbagai isu dan ketika menyampaikan informasi dan gagasan. Masyarakat mengenal dan menghargai lagu, cerita, drama, dll., sehingga mereka sangat terbiasa belajar melalui mekanisme tersebut.

Sebagai hasil dari kegiatan ini, sebagian besar penduduk desa lebih mematuhi peraturan taman nasional dibandingkan sebelumnya; namun, beberapa kegiatan ilegal masih terus berlanjut. Panitia dan anggota masyarakat lainnya mengapresiasi kegiatan ini, dan ingin mendapatkan dukungan lebih lanjut untuk mengembangkannya, misalnya melalui alat komunikasi lain seperti video.