Membentuk masa depan - Model Tree-preneur, penelitian di tempat, dan pusat reboisasi

Kotamadya EThekwini mengadopsi pendekatan restorasi hutan inovatif yang disebut dengan konsep 'Pohon Asli untuk Kehidupan' yang dikembangkan dan dipelopori oleh Wildlands Conservation Trust. Konsep ini melibatkan pelatihan bagi para pengusaha pohon di dalam komunitas penerima manfaat. Para fasilitator mengajarkan para Tree-preneur bagaimana cara menanam dan merawat bibit pohon asli di 'pembibitan rumahan' hingga mencapai ketinggian yang sesuai. Pelatihan awal dilakukan di dalam area komunitas, dan memastikan adanya transfer pengetahuan tentang tempat pengumpulan bibit dan cara menanamnya. Dukungan dan pendampingan terus berlanjut selama proyek berlangsung. Pohon-pohon tersebut ditukar dengan nota kredit, yang dapat digunakan untuk membeli bahan makanan, sepeda, bahan bangunan, atau untuk membayar uang sekolah atau pelajaran mengemudi kendaraan. Selain itu, pendekatan "mata pencaharian berkelanjutan" bertujuan untuk mengembangkan mata pencaharian melalui pelatihan wirausaha masyarakat dalam teknik produksi pangan lokal. Untuk lebih meningkatkan dan mendukung manfaat-manfaat ini, sebuah Pusat Keunggulan Reboisasi didirikan di lokasi proyek Reboisasi Buffelsdraai. Pusat ini akan memamerkan teknik-teknik reboisasi yang inovatif, penelitian di lokasi oleh mahasiswa setempat, dan penggunaan teknologi berkelanjutan di dalam bangunan itu sendiri.

  • The Wildlands Conservation Trust sebagai mitra pelaksana yang ditunjuk yang mengawasi semua kegiatan pembibitan dan penanaman pohon melalui penerapan model 'Indigenous Trees for Life'.
  • Proses pembangunan Pusat Pusat Reboisasi telah menciptakan banyak peluang kerja lokal.
  • Kemitraan dengan universitas setempat yang mendorong penelitian dalam berbagai topik yang relevan, termasuk restorasi ekologi, adaptasi perubahan iklim, dan pembangunan sosial ekonomi.
  • Proyek ini memastikan terciptanya lapangan kerja lokal dan peningkatan keterampilan anggota masyarakat secara aktif, termasuk pengembangan keterampilan kewirausahaan dan transfer pengetahuan tentang cara mengelola risiko terkait iklim.
  • Pengusaha Pohon yang menghasilkan pohon dalam jumlah besar diberi penghargaan dengan kursus pelatihan tambahan dan kesempatan belajar berdasarkan pengalaman.
  • Model Indigenous Trees for Life diperluas ke sektor lingkungan lainnya; memberikan peluang untuk mengimplementasikan berbagai program transformatif di masyarakat yang rentan. Peluang tersebut, jika peka terhadap ancaman dan kebutuhan ekosistem lokal, dapat memberikan manfaat bagi kota-kota di seluruh Afrika dengan potensi untuk menyelaraskan jalur pembangunan mereka dengan SDGs.
  • Proyek ini dapat gagal jika komitmen pengelolaan jangka panjang dari pemerintah daerah tidak ada. Terdapat kebutuhan yang jelas akan pendekatan manajemen risiko yang sistematis yang menyoroti saling ketergantungan positif dan mengevaluasi serta mengekspos tren yang bermasalah dari waktu ke waktu.

(Douwes et al. 2016).