Pengambilan keputusan berbasis sains dan pengembangan kapasitas

Pendirian dan pengelolaan KKP telah dibangun di atas fondasi biofisik dan ilmu sosial yang kuat; mulai dari survei dasar awal di semua tingkatan pada awal pengembangan konseptual, hingga pemantauan dan penilaian rutin untuk memastikan pendekatan pengelolaan yang adaptif. Sejak tahun 1993, CHICOP telah mempekerjakan ahli biologi kelautan ekspatriat profesional sebagai Koordinator Konservasi, untuk melatih para penjaga taman dan mengawasi semua program penelitian dan pemantauan. Upaya peningkatan kapasitas yang luas dan lintas lembaga juga telah dilakukan dalam berbagai proyek baik di dalam KKP Chumbe maupun dengan lembaga mitra dan program konservasi pesisir yang sedang berkembang di seluruh wilayah. Tim penjaga hutan CHICOP telah mengumpulkan data pemantauan dan pengamatan harian di KKL, yang menyebabkan Chumbe memiliki kumpulan data pemantauan yang paling luas dari KKL mana pun di Afrika, bahkan mungkin di dunia, yang mencakup lebih dari 20 tahun operasi. Hasilnya digunakan untuk pengambilan keputusan dan dibagikan melalui berbagai materi informasi seperti publikasi ilmiah, laporan status dan buletin. Selain itu, semua staf CHICOP dilatih dalam dasar-dasar ekologi terumbu karang dan hutan, keterampilan bahasa Inggris, ekowisata, dan praktik pengelolaan limbah.

  • Peningkatan kapasitas staf KKP yang berkelanjutan dan ketersediaan sumber daya (kapal, bahan bakar, peralatan) untuk melakukan pemantauan secara efektif sangat penting.
  • Kemitraan dengan organisasi lokal dan regional sangat penting untuk memfasilitasi peluang pelatihan yang lebih luas.
  • Metodologi penilaian yang memadai memungkinkan pengumpulan data yang sistematis dan pengambilan keputusan.
  • Pendekatan manajemen yang adaptif memastikan bahwa hasil pemantauan dinilai sesuai dengan tujuan dan program-program diadaptasi sesuai dengan pengetahuan yang berkembang.
  • Pemantauan sosial dan ekologi memungkinkan pemahaman yang menyeluruh tentang dampak kegiatan di KKL, dan potensi skala dan frekuensi tantangan dan peluang yang muncul.
  • Efektivitas pengelolaan KKL hanya dapat dinilai jika data pemantauan jangka panjang tersedia yang memberikan bukti sementara apakah tujuan pengelolaan terpenuhi.
  • Pengelolaan adaptif berbasis ilmu pengetahuan adalah proses "belajar sambil melakukan" yang sangat dinamis yang membutuhkan komitmen dari semua orang yang terlibat.
  • Karena pemantauan dilakukan oleh staf Chumbe yang terlatih, hal ini meningkatkan kesadaran lingkungan mereka dan memberikan rasa kepemilikan dan motivasi untuk melindungi habitat yang dipantau.
  • Karena CHICOP mempekerjakan orang-orang dari masyarakat sekitar, yang memiliki pendidikan formal dan keterampilan yang terbatas sebelum bergabung dengan Chumbe, maka banyak pelatihan di tempat kerja yang diberikan, yang membutuhkan waktu dan investasi yang besar.