Pariwisata berbasis masyarakat: insentif ekonomi untuk konservasi
Setelah penilaian awal untuk menentukan kegiatan mata pencaharian yang paling tepat yang dapat mendorong tindakan konservasi di lanskap, rencana Pariwisata Berbasis Masyarakat (CBT) dikembangkan dan masyarakat dilatih untuk menjalankan program tersebut. Program CBT terdiri dari promosi unit-unit home-stay, restoran rumahan untuk makanan, kelompok budaya untuk menampilkan seni dan budaya Monpa, perjalanan yang terorganisir melalui area yang dikonservasi dan penyediaan penyedia layanan terlatih (pemandu, manajer, koki, kuli angkut, dan lain-lain) untuk mendukung semua hal tersebut. Masyarakat telah berusaha untuk melibatkan sebanyak mungkin keluarga dalam program ini untuk memastikan penyebaran manfaat program. CBT di Thembang, salah satu desa proyek, kini telah memasuki tahun ketujuh dengan pendapatan yang meningkat empat kali lipat sejak awal, yaitu sebesar 23.000 USD per 31 Maret 2015. CBT berhasil direplikasi di desa-desa proyek lainnya yang berbasis keanekaragaman hayati. Sejalan dengan hal tersebut, WWF-India juga melakukan diversifikasi kegiatan peningkatan pendapatan ke bentuk-bentuk usaha pedesaan yang berdampak konservasi. Baru-baru ini, WWF-India memfasilitasi proses pembentukan unit untuk memproduksi dupa Tibet dengan sumber daya hutan yang tersedia di lembah Pangchen.
Informasi dasar dikumpulkan dari berbagai parameter termasuk pendapatan keluarga dan penggunaan energi untuk menentukan kegiatan yang sesuai. Laporan baseline juga membantu untuk menilai dampak intervensi kami dan - Program kesadaran/ pendidikan konservasi untuk masyarakat luas untuk memungkinkan pemahaman yang menyeluruh tentang apa yang dibutuhkan oleh CBT. - Kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi aktif, memperoleh pengetahuan dan menerapkan tindakan yang diperlukan. - Nilai jual yang unik dalam hal nilai budaya dan keanekaragaman hayati untuk menarik orang agar model CBT menjadi berkelanjutan.
Penilaian partisipatif yang rinci sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan yang menghasilkan pendapatan (IGA). IGA harus dikembangkan bersama dengan anggota masyarakat, bukan dengan "pendekatan dari atas ke bawah" dan mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan yang sudah mereka kenal. Kami mendorong IGA yang memiliki keterkaitan langsung dengan konservasi alam dan budaya. Perencanaan partisipatif dan memastikan partisipasi masyarakat sangat penting dalam intervensi mata pencaharian. Untuk dampak konservasi, harus ada hubungan langsung antara konservasi alam dan inisiatif mata pencaharian. Terdapat beberapa program insentif ekonomi yang telah berhasil meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat, namun hanya memiliki dampak konservasi yang sangat kecil, atau terkadang status konservasi malah memburuk. Oleh karena itu, identifikasi seperangkat IGA yang tepat dan memungkinkan partisipasi masyarakat adalah kunci keberhasilan.