Fajar Baru untuk Mangrove Magarini: Restrukturisasi, Perencanaan, dan Kemitraan untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Solusi Snapshot
Pembibitan mangrove milik kelompok perempuan di bawah Magarini Mangrove CFA
photo by Justice Baya

Hutan Mangrove Magarini di Kabupaten Kilifi, Kenya, merupakan ekosistem penting yang mendukung keanekaragaman hayati, melindungi garis pantai, dan menopang mata pencaharian masyarakat setempat. Namun, pemanenan yang berlebihan selama bertahun-tahun, tata kelola yang lemah, dan perubahan iklim mengancam keberlangsungannya. Keterlibatan masyarakat dalam konservasi masih rendah, dan Asosiasi Hutan Kemasyarakatan Mangrove Magarini (CFA) berjuang dengan kepemimpinan yang tidak jelas dan kapasitas yang terbatas. Dengan dukungan dari pemerintah Jerman melalui hibah BMZ dalam proyek konsorsium tiga negara - BENGO, Nature Kenya bekerja untuk menanggapi kesenjangan kapasitas yang teridentifikasi.

Pembaruan terakhir: 30 Sep 2025
65 Tampilan
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Hilangnya Keanekaragaman Hayati
Kenaikan permukaan laut
Pemanenan yang tidak berkelanjutan termasuk penangkapan ikan yang berlebihan
Ekstraksi sumber daya fisik
Pemantauan dan penegakan hukum yang buruk
Tata kelola dan partisipasi yang buruk
Pengangguran / kemiskinan
Skala implementasi
Lokal
Ekosistem
Mangrove
Tema
Tata kelola kawasan lindung dan konservasi
Aktor lokal
Perencanaan pengelolaan kawasan lindung dan konservasi
Pengelolaan Hutan
Lokasi
Dampak
  • Tata kelola yang lebih kuat: CFA yang telah direformasi kini memimpin upaya konservasi dengan transparansi dan inklusivitas, dan mendukung pengawasan dalam pengelolaan hutan, mengurangi kegiatan ilegal
  • Hutan bakau yangdipulihkan: Lebih dari 150.000 pohon bakau ditanam di lahan seluas 200 hektar, meningkatkan habitat ikan dan mengurangi erosi.
  • Peluang mata pencaharian: Pembibitan yang dikelola perempuan, peternakan lebah, dan ekowisata memberikan pendapatan bagi 600 keluarga.
  • Dampak kebijakan: Perjanjian Pengelolaan Hutan memperkuat Pengelolaan Hutan Partisipatif untuk pengelolaan hutan yang dipimpin oleh masyarakat di Kenya.
Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global (Global Biodiversity Framework (GBF))
Target GBF 1 - Merencanakan dan Mengelola Semua Area Untuk Mengurangi Hilangnya Keanekaragaman Hayati
Target GBF 2 - Memulihkan 30% dari semua Ekosistem yang Terdegradasi
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
SDG 14 - Kehidupan di bawah air
Terhubung dengan kontributor
Organisasi Lain