Kebun Rumah Memberdayakan Masyarakat

Solusi Snapshot
Penasihat Teknis Mata Pencaharian
Diida Karayu

Proyek ini berupaya menyediakan mata pencaharian alternatif bagi para mantan penggembala Borana, yang telah menetap untuk mencoba produksi agro-pastoral sebagai sarana untuk ketahanan pangan. Sebagai langkah awal, rumah tangga-rumah tangga bergotong royong memanen air hujan dengan membuat bak penampungan kecil di dekat wisma mereka dan menggunakannya untuk kebun kecil. Meskipun membuat sebuah panci membutuhkan sedikit waktu, ketika orang-orang bergabung, mereka dapat mengerjakan satu panci dengan waktu yang relatif lebih singkat. Di kebun-kebun tersebut ditanam sayuran seperti kangkung, bawang, lada, singkong, tomat, bayam, semangka. Beberapa petani juga merintis wanatani kecil di salah satu sudut kebun mereka. Panci dan kebun ini dilakukan untuk satu rumah tangga pada satu waktu, tetapi tujuan jangka panjangnya adalah untuk menjangkau setiap rumah tangga di masyarakat. Dengan demikian, hal ini menandai perubahan dari ketergantungan yang berlebihan pada penggembalaan murni, yang secara negatif terpengaruh oleh perubahan iklim.

Pembaruan terakhir: 25 Sep 2020
2579 Tampilan
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Kekeringan
Degradasi Lahan dan Hutan
Erosi
Pengelolaan sumber daya keuangan yang tidak efisien
Kurangnya peluang pendapatan alternatif
Perubahan dalam konteks sosial-budaya
Kurangnya kapasitas teknis
Tata kelola dan partisipasi yang buruk
Kurangnya ketahanan pangan
Pengangguran / kemiskinan
Skala implementasi
Lokal
Ekosistem
Wanatani
Tema
Adaptasi
Jasa ekosistem
Pengarusutamaan gender
Ketahanan pangan
Kesehatan dan kesejahteraan manusia
Mata pencaharian yang berkelanjutan
Pertanian
Lokasi
Marsabit, Provinsi Timur, Kenya
Afrika Timur dan Selatan
Dampak
  • Sebagai hasil dari mengkonsumsi makanan yang lebih seimbang dengan makanan yang diproduksi secara lokal, gizi para anggota telah meningkat.
  • Dari segi lingkungan, praktik ini meminimalkan erosi tanah karena beberapa tanaman yang ditanam dapat menghentikan erosi tanah.
  • Kelompok pertama telah merasakan manfaat ekonomi dari pekerjaan mereka. Pendapatan dari penjualan hasil panen mereka ke desa-desa lain mulai terlihat.
  • Sebagian dari hasil penjualan sayuran disisihkan untuk ditabung.
  • Anggota baru dari desa-desa tetangga telah mengadopsi praktik terbaik dan mereplikasi di kebun rumah mereka.
  • Pada aspek sosial, masyarakat bekerja sama dan belajar untuk saling mendukung satu sama lain. Para anggota mengadakan pertemuan rutin untuk membahas kemajuan mereka dan merencanakan pekerjaan mereka untuk minggu depan.
  • Kegiatan ini telah menarik banyak anggota ke dalam kelompok. Awalnya, 20 anggota mulai bergabung, namun kini keanggotaannya telah berkembang menjadi lebih dari 40 rumah tangga dalam kurun waktu lima bulan.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
TPB 1 - Tanpa kemiskinan
SDG 2 - Tanpa kelaparan
TPB 5 - Kesetaraan gender
SDG 13 - Aksi iklim
Terhubung dengan kontributor
Kontributor lainnya
Diida Karayu
Makanan untuk Mereka yang Kelaparan