Komunitas perempuan yang berkomitmen untuk melestarikan kawasan lindung laut Nosy Hara
Taman Nasional Nosy Hara merupakan bagian dari jaringan kawasan lindung Madagaskar. Sebagai reservoir genetik keanekaragaman hayati laut, tempat ini merupakan lokasi penangkapan ikan yang sangat baik bagi komunitas nelayan yang tinggal di sekitar taman. Kepiting bakau, gurita, dan ikan karang adalah spesies yang paling sering ditangkap. Taman Nasional ini terkenal dengan produksi gurita, ikan untuk konsumsi lokal, regional, dan bahkan nasional.
Penangkapan ikan yang berlebihan di daerah yang dapat diakses oleh nelayan kecil, kegagalan nelayan nomaden untuk mematuhi peraturan penangkapan ikan dan kurangnya staf pengawas taman nasional merupakan beberapa tantangan sehari-hari yang dihadapi oleh pengelola taman nasional.
Pengelolaan bersama melalui keterlibatan masyarakat lokal yang efektif dalam pelestarian taman nasional merupakan pendekatan yang telah diadopsi, terutama oleh komunitas perempuan dari desa Ankingameloka, yang secara aktif terlibat dalam pemantauan bersama hutan bakau, memulihkan ekosistem dan memantau hasil tangkapan nelayan.
Dampak
Berkat upaya patroli yang dilakukan oleh komite taman nasional setempat, hutan bakau di daerah Ankingameloka dan Andranomavo dapat dilestarikan, sehingga menjamin keberlanjutan layanan ekosistemnya.
Pemahaman yang lebih baik dari masyarakat tentang pentingnya melestarikan ekosistem dan spesies melalui hasil analisis data yang dikumpulkan oleh para perempuan.
Pemeliharaan fungsi ekologis hutan mangrove dan peningkatan luas permukaan melalui restorasi dengan spesies Ceriops tagal, Rhyzophora mucronata dan Bruguiera gymnorrhiza.
Meningkatkan sumber pendapatan dengan melakukan diversifikasi sumber daya yang ditangkap: ikan, kepiting, dll.
Menguasai teknologi pemantauan modern dengan menggunakan ponsel pintar untuk pengumpulan data.
Mengurangi tekanan antropis pada ekosistem mangrove