
Konservasi keanekaragaman hayati oleh masyarakat lokal di APAC IMAME

APAC IMAME terletak di Groupement de Tchambi, sektor Bangengele di wilayah Kailo. Dengan perkiraan luas total 18.688,44 ha, APAC dikelola secara tradisional oleh para wali adat dari komunitas Bangengele. IMAME merupakan salah satu APAC yang dikelola secara eksklusif oleh masyarakat adat Bantu (Bangengele), berdasarkan aturan adat. Kawasan ini memiliki keanekaragaman habitat mulai dari hutan primer dan sekunder hingga daerah rawa dan sabana, yang merupakan rumah bagi beberapa individu dan spesies buaya, trenggiling, dan primata. Hasil hutan non-kayu termasuk jamur yang dapat dimakan, ulat, makanan liar dan tanaman obat, dll. Untuk tujuan ini, perusahaan berkontribusi pada konservasi keanekaragaman hayati secara in situ melalui pengelolaan sumber daya alam secara tradisional.
Konteks
Tantangan yang dihadapi
APAC IMAME menghadapi sejumlah tantangan. Sebagai contoh, karena lokasinya yang berada di dekat zona penyangga Taman Nasional Lomami, APAC IMAME tunduk pada tekanan antropologis dari masyarakat lokal yang mencari perlindungan di sana untuk berbagai tujuan akses ke sumber daya alam. Oleh karena itu, mobilisasi aturan adat akan memberikan dampak positif terhadap penerapan praktik pengelolaan sumber daya tradisional yang baik dengan tujuan untuk berkontribusi pada konservasi keanekaragaman hayati.
Lokasi
Proses
Ringkasan prosesnya
Situs IMAME APAC dikelola secara tradisional oleh para wali adat yang mengatur akses ke sumber daya, khususnya dengan menerapkan sanksi jika diperlukan. Sebagai Kawasan Warisan Aborigin dan Masyarakat (APAC), kawasan ini mendapat manfaat dari dukungan ANAPAC untuk memperkuat tata kelola dan mengamankan kepemilikan lahan.
Blok Bangunan
Pengelolaan oleh otoritas adat
APAC IMAME diatur oleh komunitas lokal.
Faktor-faktor pendukung
Mobilisasi aturan dan praktik-praktik adat dalam pengelolaan sumber daya alam
Pelajaran yang dipetik
Penggunaan sumber daya alam berkontribusi dalam menjaga integritas ekologis ekosistem alami dan melestarikan keanekaragaman hayati.
Kolaborasi dengan ANAPAC di tingkat nasional
ANAPAC adalah Aliansi Nasional untuk Dukungan dan Promosi Kawasan dan Wilayah Warisan Adat dan Masyarakat.
Faktor-faktor pendukung
Keanggotaan ANAPAC memberikan dukungan untuk memperkuat tata kelola dan mempromosikan nilai-nilai budaya dan spiritual di daerah tersebut.
Pelajaran yang dipetik
Dukungan dari APAC membantu mempromosikan APAC.
Dampak
Dalam hal dampak, perlu dicatat bahwa akses terhadap lahan dan sumber daya alam di APAC IMAME terbuka untuk semua anggota masyarakat dengan tetap menghormati penggunaan tradisional. Atribut budaya yang ada di kawasan APAC IMAME meliputi situs-situs keramat dan tempat penobatan wali adat. Mekanisme untuk mempromosikan nilai-nilai budaya utama diarahkan pada penyelenggaraan ritual dan upacara inisiasi budaya. Situs ini memiliki kolam buaya mistis yang dikenal secara lokal sebagai Makoka.
Penerima manfaat
Penerima manfaat termasuk anggota masyarakat setempat, mitra teknis dan keuangan, peneliti, anggota masyarakat sipil dan aktivis lingkungan.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Cerita
APAC IMAME terletak di Groupement de Tchambi, sektor Bangengele di wilayah Kailo. Dengan total luas area yang diperkirakan mencapai 18.688,44 ha, APAC IMAME dikelola secara tradisional oleh para wali adat dari komunitas Bangengele. IMAME merupakan salah satu APAC yang dikelola secara eksklusif oleh masyarakat adat Bantu (Bangengele), berdasarkan aturan adat. Kawasan ini memiliki keanekaragaman habitat mulai dari hutan primer dan sekunder hingga daerah rawa dan sabana, yang merupakan rumah bagi beberapa individu dan spesies buaya, trenggiling, dan primata. Hasil hutan non-kayu termasuk jamur yang dapat dimakan, ulat, makanan liar dan tanaman obat, dll.
APAC IMAME dikelola secara tradisional oleh para penjaga adat yang mengatur akses ke sumber daya, khususnya dengan menjatuhkan hukuman jika diperlukan. Kawasan ini tidak memiliki rencana pengelolaan, seperti halnya di beberapa kawasan APAC yang berstatus CFCL. Di kawasan tersebut, akses terhadap lahan dan sumber daya alam disediakan untuk semua anggota masyarakat dengan kepatuhan yang ketat terhadap penggunaan tradisional. Atribut budaya yang ada di kawasan APAC IMAME meliputi situs-situs keramat dan tempat penobatan wali adat. Mekanisme untuk mempromosikan nilai-nilai budaya utama diarahkan pada penyelenggaraan ritual dan upacara inisiasi budaya. Situs ini memiliki kolam buaya mistis yang dikenal secara lokal sebagai Makoka.