
Konservasi yang Dipimpin oleh Masyarakat

Kawasan Pengelolaan Satwa Liar Randilen (Randilen Wildlife Management Area/RWMA) di Tanzania utara, yang berbatasan dengan ekosistem Tarangire-Manyara, merupakan habitat penting bagi berbagai spesies yang terancam punah seperti gajah dan singa Afrika. Melindungi RWMA memungkinkan masyarakat setempat untuk mendapatkan keuntungan dari pendapatan yang terkait dengan pariwisata dari usaha bisnis di daerah tersebut.
Selama survei, masyarakat Randilen menyoroti konflik antara manusia dan satwa liar sebagai tantangan yang signifikan. Untuk mengatasi hal ini, proyek ini memberikan pelatihan dan memperkenalkan perangkat inovatif yang dirancang untuk menghalangi perampok tanaman, seperti gajah.
Sebagai hasil dari proyek ini, terjadi penurunan substansial dalam pembunuhan pembalasan, karena petani dapat secara efektif melindungi tanaman mereka dengan menggunakan perangkat inovatif Honeyguide. Alat inovatif ini telah terbukti 90% efektif dalam melindungi tanaman, sehingga berkontribusi pada peningkatan koeksistensi antara manusia dan satwa liar.
Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif Selamatkan Satwa Liar Afrika IUCN, yang didanai bersama oleh Uni Eropa.
Konteks
Tantangan yang dihadapi
- Selama pelaksanaan proyek, kami mengimpor obor dari Tiongkok, sehingga mereka berhenti membuat obor LED.
- Pandemi COVID-19 menyebabkan tidak adanya pemasukan untuk Kawasan Lindung
- Meningkatnya insiden perampokan tanaman
Lokasi
Proses
Ringkasan prosesnya
Membangun kapasitas masyarakat lokal merupakan komponen penting dari proyek ini. Sesi pelatihan penyegaran dilakukan untuk secara sistematis meningkatkan keterampilan mereka dalam menggunakan perangkat, sehingga memungkinkan mereka untuk secara efektif merespons insiden mitigasi.
Masyarakat menggunakan dana yang diperoleh dari bisnis kawasan pengelolaan satwa liar untuk membeli alat-alat tersebut, yang menunjukkan komitmen mereka untuk mengatasi tantangan kehilangan tanaman.
Blok Bangunan
Metodologi
- Keterlibatan masyarakat setempat
- Menanggapi kebutuhan masyarakat
Faktor-faktor pendukung
Keterbukaan masyarakat untuk belajar dan mengadopsi perangkat ini.
Dukungan finansial untuk proyek ini.
Efektivitas perangkat dalam menghalau satwa liar dari peternakan.
Mata Pencaharian Meningkat
Kawasan Pengelolaan Suaka Margasatwa (KPS) Randilen menghasilkan pendapatan pariwisata yang secara langsung mendukung pengembangan masyarakat, mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat setempat. Pendapatan dari kegiatan pariwisata, seperti biaya masuk taman, tur berpemandu, dan penginapan ramah lingkungan, diinvestasikan kembali ke sektor-sektor utama seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Selain itu, dana ini juga memberdayakan masyarakat setempat dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan upaya konservasi, dan mendukung usaha kecil. Pendapatan ini juga berkontribusi pada pelestarian budaya dan kelestarian lingkungan, memastikan stabilitas ekonomi jangka panjang sambil mempromosikan praktik pariwisata yang bertanggung jawab yang bermanfaat bagi manusia dan satwa liar.
Faktor-faktor pendukung
Perlindungan satwa liar dan lingkungan hidup
Pengembangan Kapasitas untuk Peningkatan Tata Kelola
Pelatihan tata kelola yang disesuaikan dengan kebutuhan memberikan para pemimpin WMA keterampilan praktis dalam penyelesaian konflik dan kemampuan pengawasan keuangan. Hal ini memberdayakan mereka untuk mengatasi tantangan tata kelola secara internal dan menciptakan kerangka kerja operasional yang berkelanjutan.
Faktor-faktor pendukung
- Fasilitasi pelatihan oleh konsultan berpengalaman dengan pengetahuan kontekstual lokal.
- Pelatihan berkelanjutan untuk memperkuat keterampilan dan mempromosikan praktik-praktik tata kelola terbaik.
Pelajaran yang dipetik
- Pelatihan merupakan cara yang paling efektif jika dibarengi dengan dukungan tindak lanjut untuk mengatasi masalah yang muncul.
- Penilaian mandiri yang digerakkan oleh pemangku kepentingan menghasilkan intervensi pengembangan kapasitas yang ditargetkan.
Dampak
Proyek ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat dengan meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya melindungi kawasan pengelolaan satwa liar (WMA). WMA dengan dukungan Honeyguide menyediakan alat untuk memitigasi konflik antara manusia dan satwa liar, yang secara signifikan mengurangi pembunuhan sebagai pembalasan. Hal ini telah membantu melestarikan satwa liar untuk pariwisata, menghasilkan pendapatan dan meningkatkan mata pencaharian.
Dampak Sosial
Proyek ini meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai nilai dan manfaat kawasan lindung. Masyarakat setempat secara aktif berpartisipasi dalam konservasi satwa liar dengan menginformasikan kepada penjaga hutan tentang invasi pertanian dan kegiatan ilegal. Hal ini telah meningkatkan kesadaran dan membangun kapasitas masyarakat untuk mengelola dan mempertahankan proyek mereka.
Dampak Ekologis
Secara ekologis, proyek ini telah memberikan dampak positif terhadap ekosistem. Dengan berkurangnya pembunuhan balas dendam, populasi satwa liar menjadi stabil, dan kawasan lindung seluas 312 km2 kini berfungsi sebagai padang rumput yang penting bagi ternak dari delapan desa yang tergabung dalam proyek ini.
Dampak Finansial
Dengan mengurangi pembunuhan balas dendam dan mempertahankan ekosistem yang stabil, kawasan ini telah mengalami peningkatan pendapatan dari pariwisata fotografi. Peningkatan finansial ini menguntungkan masyarakat setempat, yang selanjutnya mendorong konservasi satwa liar.
Penerima manfaat
Komunitas lokal