
Kota Berkelanjutan di Cina: Lahan basah perkotaan sebagai solusi berbasis alam

Lahan basah perkotaan dapat memberikan manfaat bagi penduduk lokal melalui peningkatan kualitas air, keanekaragaman hayati, kualitas udara, dan iklim mikro (pendinginan). Namun, ada kekurangan informasi tentang cara terbaik untuk mengelola lahan basah multiguna untuk memaksimalkan perannya sebagai solusi berbasis alam. Earthwatch Institute bekerja sama dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Cina dan WWF Cina untuk menyelidiki praktik terbaik pengelolaan lahan basah untuk pertanian, pariwisata dan konservasi, sehubungan dengan manfaat yang mereka berikan. Pendekatan pengelolaan lahan yang berbeda sedang dibandingkan di dua lahan basah utama di dekat Shanghai dan Guangzhou untuk meningkatkan pemahaman tentang praktik pengelolaan terbaik, serta untuk mengidentifikasi bagaimana lahan basah dapat membantu mengurangi dampak buruk dari perubahan penggunaan lahan dan perubahan iklim.
Dampak
Hasil awal, termasuk data yang diperoleh oleh para ilmuwan warga, menunjukkan bahwa pengelolaan lahan basah yang berbeda memiliki kapasitas retensi yang berbeda dalam hal nutrien terlarut dan sedimen tersuspensi. Proyek ini membandingkan kapasitas remediasi lahan basah alami (yang tidak dikelola) dengan lahan basah yang dikelola untuk pertanian dan pariwisata. Ketiga jenis lahan basah tersebut menunjukkan manfaat bagi kualitas air hilir, meskipun lahan basah alami memiliki kinerja terbaik dalam hal menghilangkan nutrisi dan sedimen tersuspensi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru mengenai pengelolaan jangka panjang lahan basah perkotaan dalam perannya sebagai solusi berbasis alam, serta melihat dampak dari penggunaan lahan yang berbeda di sekitarnya. Hasil penelitian akan dipublikasikan untuk komunitas ilmiah internasional dan digunakan untuk memberikan rekomendasi penting bagi pemerintah daerah, pembuat kebijakan, dan perencana kota. Lahan basah dan danau di perkotaan menawarkan pilihan yang hemat biaya dan berkelanjutan untuk membantu memproses udara yang tercemar, mengurangi suhu di dalam kota dan memungkinkan limpasan dan penyaringan air permukaan, sekaligus memungkinkan ekosistem berkembang di lingkungan perkotaan.