Menyelamatkan singa-singa di Taman Nasional Mpem-Djim, Kamerun Tengah

Solusi Snapshot
Lion Spoor
(c) Kamgang, 2019

Singa-singa tampaknya telah menyebar lebih dari 400 km ke Taman Nasional Mpem-Djim (MDNP), di Wilayah Tengah Kamerun, sebuah reintroduksi alami yang hampir ajaib dalam mosaik hutan hujan-savana. Singa dan manusia sama-sama beradaptasi, dan beberapa peristiwa pemusnahan ternak telah terjadi dan terbukti menantang. Proyek penyelamatan singa-singa di TNPM ini dilakukan dengan menggabungkan survei terhadap populasi lokal, informasi yang dikumpulkan oleh otoritas lokal, stasiun pemanggil, dan teknik perangkap kamera. Sensitisasi telah dilakukan di desa-desa yang menjadi target, dan masyarakat setempat telah dikuatkan dalam teknik boma dengan menggunakan bahan lokal seperti jerami kering, batu bata, dan terpal. Sejak dimulainya kegiatan proyek di daerah tersebut, konflik antara singa dan manusia telah berkurang sekitar 65% dan masyarakat setempat semakin toleran terhadap kehadiran singa di daerah tersebut. Pelajaran utama yang dapat dipetik adalah bahwa pendekatan partisipatif dalam pelaksanaan proyek tetap merupakan pendekatan yang paling efektif.

Pembaruan terakhir: 24 Feb 2025
75 Tampilan
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Penggunaan yang saling bertentangan / dampak kumulatif
Perburuan liar
Perubahan dalam konteks sosial-budaya
Kurangnya kapasitas teknis
Skala implementasi
Lokal
Ekosistem
Hutan gugur tropis
Padang rumput beriklim sedang, sabana, semak belukar
Tema
Pengelolaan spesies
Masyarakat adat
Perencanaan pengelolaan kawasan lindung dan konservasi
Ilmu pengetahuan dan penelitian
Lokasi
Mbam, Pusat, Kamerun
Afrika Barat dan Tengah
Dampak

Proyek penyelamatan singa di Taman Nasional Mpem-Djim saat ini telah mengkonfirmasi keberadaan dua singa jantan sub-dewasa yang kemungkinan besar telah menyebar sejauh beberapa ratus kilometer untuk menemukan diri mereka di lanskap mosaik sabana hutan di wilayah tengah Kamerun. Jumlahnya sekitar 0,5-1% dari populasi singa dewasa di Kamerun.

11 desa yang mengalami kehilangan ternak akibat serangan singa telah diidentifikasi dan sekitar 115 petani telah disurvei dan disadarkan.

Masyarakat setempat telah ditingkatkan kapasitasnya dalam teknik Boma dengan menggunakan bahan-bahan lokal untuk mengurangi pemangsaan ternak oleh singa.

Sejak dimulainya kegiatan proyek, jumlah serangan singa terhadap ternak telah berkurang hingga 65% dan masyarakat setempat semakin toleran dan lebih mampu mengatasi kehadiran singa di daerah tersebut. Selain itu, berkat kegiatan penyadartahuan, masyarakat setempat memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya melestarikan satwa liar.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
TPB 1 - Tanpa kemiskinan
TPB 10 - Mengurangi ketidaksetaraan
TPB 11 - Kota dan masyarakat yang berkelanjutan
TPB 12 - Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
SDG 15 - Kehidupan di darat