
Museum Terbuka Trou Chenilles: menghidupkan kembali tradisi desa kuno sambil mempromosikan manfaat bagi masyarakat di Lanskap Budaya Le Morne

Trou Chenilles, desa pertama Le Morne, terletak di lereng tenggara Gunung Brabant. Desa ini muncul di peta arsip setelah penghapusan perbudakan, dan saat ini terletak di dalam Properti Warisan Dunia Lanskap Budaya Le Morne.
Sejak tahun 2019, Le Morne Heritage Trust Fund telah mengerjakan rekonstruksi desa di lokasi aslinya. Rekonstruksi desa, yang dikenal sebagai Trou Chenilles Open Air Museum, cukup unik di Mauritius dan merupakan replika dari desa kuno, dan merupakan elemen kunci untuk sejarah Lanskap Budaya Le Morne.
Sebagai bekas pemukiman budak, Trou Chenilles adalah tempat di mana tradisi yang kaya dari Mauritius masih hidup dan ditransmisikan dari satu generasi ke generasi lainnya juga setelah relokasi penduduknya. Museum ini menawarkan kesempatan untuk menjelajahi warisan berwujud dan tidak berwujud dari orang-orang yang diperbudak dan keturunan mereka (Sega Tipik, memancing/berburu, permainan, praktik kuliner, pembuatan arang dan kapur, praktik pengobatan, kebun obat).
Dampak
- Trou Chenilles Open Air Museum meningkatkan kesadaran akan kehidupan masa lalu dan tradisi keturunan budak. Ini adalah bagian dari sejarah yang hampir terlupakan dan saat ini telah dihidupkan kembali melalui pengalaman langsung. Pertunjukan tradisional dan penjualan kerajinan tangan menawarkan kepada masyarakat setempat sebuah jalur langsung kepada mereka yang mengunjungi museum dan gunung.
- Museum ini merupakan sumber daya utama bagi berbagai sekolah dan institusi akademis di Mauritius. Le Morne telah menjadi sumber daya pendidikan yang sangat baik dalam hal konservasi warisan budaya, dan sebagai pusat proyek pariwisata berkelanjutan, konservasi alam, pengembangan masyarakat, manajemen museum, dan lain-lain.
- Hal ini memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat baik secara langsung (pemandu wisata, operator wisma, supir taksi) maupun tidak langsung melalui penciptaan lingkungan bisnis yang memungkinkan untuk penjualan kerajinan lokal dan cinderamata buatan lokal yang dijual langsung di museum.
- Setelah keterbatasan akibat pandemi Covid-19, museum kini memiliki potensi untuk menarik investor, seperti operator hotel di daerah sekitar melalui promosi jaringan budaya dan ekowisata yang dapat menyediakan dana untuk pengelolaan warisan budaya dan pengembangan masyarakat. Le Morne Heritage Trust Fund telah mulai menciptakan jaringan ini dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.