
Perencanaan tata guna lahan partisipatif berbasis ekosistem & peka konflik di Bontoc

Bontoc terpapar berbagai bencana termasuk tanah longsor dan angin topan. Pemerintah daerah bekerja sama dengan GIZ membantu masyarakat untuk mengartikulasikan kebutuhan mereka terhadap peningkatan kapasitas adaptasi terhadap bencana dan dampak perubahan iklim. Berbagai pendekatan partisipatif digunakan untuk menyadarkan masyarakat setempat. Analisis konflik penggunaan lahan dilakukan, serta tindakan rehabilitasi mangrove yang diintegrasikan ke dalam rencana penggunaan lahan dan pembangunan yang komprehensif.
Dampak
- Lokasi relokasi bagi masyarakat yang sangat terpapar telah ditetapkan dalam peta tata guna lahan yang diusulkan, pengembangan lokasi dan mata pencaharian alternatif serta langkah-langkah perlindungan lainnya diambil sebagai program dan proyek prioritas. -Masyarakat nelayan terus mendapatkan manfaat dari pasokan ikan yang melimpah di perairan kota, memastikan mata pencaharian dan ketahanan pangan mereka. -Pengurangan risiko bencana: Potensi risiko bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang pesisir dan hutan bakau telah berkurang. Pemerintah kota memobilisasi masyarakat untuk melakukan orientasi dan latihan pengurangan risiko bencana. -Selain menangkap ikan, mereka yang akan dipindahkan ke lokasi relokasi dapat memulai kegiatan pertanian untuk ketahanan pangan mereka dengan memiliki pilihan mata pencaharian alternatif. -Pemerintah kota juga mengalokasikan anggaran tambahan untuk perlindungan mangrove