Restorasi ekologi Hutan Lindung Chihsingtan

Solusi Snapshot
Hutan lindung Chihsingtan.
Jin-Yi Lin

Pembangunan fasilitas wisata dan jalur yang menampilkan pantai Chihsingtan yang indah telah menyebabkan hilangnya hutan lindung secara signifikan. Sebagai tanggapan, Asosiasi Pengembangan Masyarakat Chihsingtan telah mengambil serangkaian tindakan untuk memulihkan hutan secara ekologis, meningkatkan ketahanan iklim, dan meningkatkan kesadaran. Sebuah tim patroli khusus dibentuk untuk memerangi perkembangbiakan tanaman invasif Leucaena leucocephala. Sebagian tanaman ditebang, dan tunggulnya diolah dengan campuran garam batu dan air, lalu ditutup dengan kantong plastik. Selanjutnya, pohon-pohon asli yang tumbuh cepat, seperti Calophyllum inophyllum dan Pittosporum pentandrum, diperkenalkan untuk mendorong keanekaragaman hayati melalui suksesi ekologis. Selain itu, penuaan Pandanus odorifer diatasi dengan menanam tunas baru di tengah-tengah pohon yang lebih tua, sehingga meningkatkan kemampuan fiksasi tanah. Terakhir, para instruktur dilibatkan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hutan lindung dan lingkungan laut.

Pembaruan terakhir: 31 Aug 2023
837 Tampilan
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Erosi
Spesies invasif
Polusi (termasuk eutrofikasi dan sampah)
Skala implementasi
Lokal
Ekosistem
Pantai
Tema
Spesies asing yang invasif
Pengelolaan spesies
Pengurangan risiko bencana
Pencegahan erosi
Pemulihan
Mata pencaharian yang berkelanjutan
Aktor lokal
Pengetahuan tradisional
Pengelolaan Hutan
Perikanan dan akuakultur
Pariwisata
Sampah laut
Polusi
Pengelolaan limbah
Lokasi
Chihsingtan, Kabupaten Hualien, Taiwan
Asia Timur
Dampak

Pada tahun 2022, Asosiasi Pengembangan Masyarakat Chihsingtan mendedikasikan 400 jam untuk restorasi ekologi dan pemantauan hutan lindung. Komitmen mereka diwujudkan dalam bentuk penghitungan jumlah tanaman, peta ekologi, dan pemindahan 117 tanaman Leucaena leucocephala, dengan setiap tunggulnya diberi garam batu untuk pembasmian secara menyeluruh. Hutan ini kemudian diperkuat melalui pengenalan 400 benih dan bibit Pandanus odorifer, ditambah dengan integrasi 300 tanaman yang kuat.

Kunjungan tim patroli ke hutan yang dilakukan secara rutin telah terbukti menjadi perlindungan yang efektif terhadap potensi bahaya, karena kerusakan yang terjadi telah berkurang. Berada di sepanjang pinggiran pantai, hutan lindung Chihsingtan merupakan penghubung yang mulus antara daratan dan lautan, dan upaya tim patroli memberikan manfaat bagi kedua wilayah tersebut.

Di luar batas hutan, Asosiasi secara aktif menangani sampah yang tertiup angin, membina kerja sama dengan sekolah-sekolah dasar di sekitarnya untuk inisiatif pembersihan pantai. Upaya-upaya ini menumbuhkan rasa kesadaran yang tinggi tentang pengurangan plastik, mendorong pembentukan dan pemeliharaan tempat yang ramah lingkungan secara sukarela.

Ke depannya, Asosiasi membayangkan cakrawala yang dihiasi dengan tanaman sumber nektar asli, sebuah bukti komitmen mereka yang tak tergoyahkan untuk meningkatkan keanekaragaman hayati.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
TPB 11 - Kota dan masyarakat yang berkelanjutan
SDG 14 - Kehidupan di bawah air
SDG 15 - Kehidupan di darat
TPB 17 - Kemitraan untuk mencapai tujuan