Pendekatan Satu Rencana

Dikembangkan oleh IUCN CPSG, Pendekatan Satu Rencana (One Plan Approach/OPA) adalah metode pengelolaan spesies yang mengembangkan rencana konservasi dengan masukan dari semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam populasi in situ dan ex situ spesies tersebut. Pendekatan ini menyatukan para pengelola konservasi: ahli biologi lapangan, peneliti dan pengelola satwa liar yang memantau populasi liar, serta petugas kebun binatang dan akuarium yang mengelola berbagai populasi ex situ. Para ahli, peneliti, pengambil keputusan, dan perwakilan pemangku kepentingan dipertemukan dalam sebuah lokakarya yang dipandu oleh fasilitator CPSG yang netral, untuk melakukan tinjauan status spesies, analisis risiko penyakit, dan menyusun rencana pengelolaan konservasi.

Pendekatan Satu Rencana (One Plan Approach/OPA) adalah proses perencanaan konservasi terkoordinasi yang mengupayakan keputusan konsensus dari berbagai pemangku kepentingan demi kepentingan terbaik bagi spesies yang terancam punah. Informasi yang paling relevan terkait spesies dan risiko penyakit dikumpulkan dan dibagikan sebelum lokakarya. Dengan membangun lingkungan yang saling menghormati dan kolaboratif, para fasilitator CPSG memungkinkan para peserta lokakarya untuk bekerja secara efektif dalam mengembangkan rencana jangka pendek dan jangka panjang yang terintegrasi untuk spesies tersebut.

Prinsip-prinsip dan langkah-langkah perencanaan konservasi yang dikembangkan oleh CPSG selama lebih dari 40 tahun telah memandu keberhasilan Pendekatan Satu Rencana untuk konservasi Penyu Lekang Sungai Bellinger setelah kejadian kematian massal pada tahun 2015. Dengan melakukan pendekatan terhadap tantangan yang ada melalui lensa One Health yang berbasis sistem (mencakup interaksi antara kesehatan hewan, manusia, dan lingkungan), sebuah rencana yang menangkap dan mengembangkan strategi mitigasi untuk berbagai ancaman yang dihadapi penyu-penyu tersebut telah dikembangkan. Keterlibatan pemangku kepentingan yang beragam dan relevan sejak awal proses memastikan bahwa rencana tersebut didasarkan pada pengetahuan terkini dan dapat diterima serta diimplementasikan secara luas.