Tanaman yang beradaptasi dengan perubahan iklim - Zaitun ssp.
Kunjungan pemaparan petani ke kebun zaitun
GIZ
Promosi tanaman yang tahan kekeringan dan beradaptasi dengan perubahan iklim, seperti pohon zaitun, berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan masyarakat setempat. Daerah di Swat cocok untuk menanam zaitun: zaitun liar tumbuh di pemakaman, yang merupakan pusat keanekaragaman hayati berkat perlindungan selama berabad-abad. Pohon zaitun dapat ditanam di lahan-lahan marjinal; pohon-pohon ini akan berbuah setelah 4-5 tahun ditanam dan menghasilkan pendapatan dengan menyediakan produk utama minyak zaitun. Pakistan sangat bergantung pada impor minyak nabati. Pendirian pabrik pengolahan kecil untuk produksi minyak zaitun dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pasokan minyak nabati. Proyek ini menyediakan 3000 bibit pohon zaitun berkualitas tinggi untuk petani di Swat, menyelenggarakan pelatihan tentang pencangkokan dan pembibitan, dan mengatur kunjungan ekspos untuk petani zaitun ke komunitas penghasil zaitun untuk bertukar pikiran dengan petani zaitun yang sukses.
- Kunjungan ekspos sangat penting untuk menginformasikan kepada para petani zaitun di masa depan tentang pentingnya produk zaitun melalui penambahan nilai dengan menampilkan berbagai produk sampingan zaitun (daun kering dan bubuk biji zaitun untuk perawatan medis).
- Dukungan dari Agricultural Research Institute (ARI) Mingora sangat penting untuk lebih meningkatkan rantai nilai zaitun di Swat melalui berbagai pelatihan bagi para petani. - Para petani harus memiliki akses ke pasar untuk produk; jika tidak, mereka akan patah semangat.
- Untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati untuk mendukung masyarakat lokal dalam adaptasi perubahan iklim, berbagai cara seperti pelatihan, lokakarya, kunjungan ke komunitas dan lembaga yang menjanjikan, penggunaan media cetak dan elektronik, dan sebagainya, harus digunakan secara terus menerus, dengan mempertimbangkan budaya dan norma-norma lokal.
- Spesies harus dipilih sesuai dengan iklim lokal dan preferensi konsumen, tetapi yang terpenting spesies tersebut tidak boleh eksotis sehingga dapat merusak keanekaragaman hayati lokal atau meningkatkan keseragaman spesies.