Reboisasi mangrove oleh masyarakat
  • Reboisasi mangrove di area yang sebelumnya gundul atau terdegradasi membantu meningkatkan kesehatan mangrove dan meningkatkan layanan yang diberikan oleh ekosistem mangrove.
  • Area untuk area reboisasi diidentifikasi oleh masyarakat setempat selama zonasi mangrove partisipatif.
  • Untuk spesies mangrove vivipar (menghasilkan benih yang berkecambah di tanaman) (misalnya Rhizophora spp), penanaman kembali dilakukan melalui propagul dan untuk spesies mangrove non-vivipar (misalnya Avicennia marina, Sonneratia alba) melalui pembibitan. Kepadatannya harus satu propagul/tanaman per meter persegi untuk memastikan bahwa mereka memiliki cukup ruang untuk tumbuh dengan baik.
  • Pemantauan penanaman kembali dilakukan dalam waktu tiga sampai empat bulan setelah penanaman kembali. Jumlah tanaman yang hidup/mati di dalam plot sampel dinilai. Jumlah plot sampel (5mx5m) tergantung pada ukuran area yang ditanami kembali, namun setidaknya tiga ulangan harus dilakukan. Anggota masyarakat dilibatkan dalam kegiatan pemantauan.
  • Area reforestasi diidentifikasi oleh masyarakat selama proses zonasi partisipatif dan penanaman dilakukan ketika bibit/tanaman bakau tersedia (tergantung pada musim pembuahan).
  • Staf teknis memberikan dukungan kepada masyarakat setempat untuk melakukan reboisasi mangrove (memahami ekologi dan adaptasi mangrove);
  • Bibit dipanen dan dipilih sehari sebelum penanaman kembali karena terkadang bibit tidak tersedia di sekitar lokasi penanaman kembali.
  • Waktu terbaik untuk penanaman kembali bakau harus diperiksa/diputuskan dengan anggota masyarakat terlebih dahulu dan ini harus dilakukan pada saat air surut selama musim semi.
  • Mempromosikan penanaman kembali hutan bakau secara sukarela sangat penting untuk memastikan bahwa kegiatan ini dapat dilanjutkan tanpa dukungan finansial dari luar. Motivasi dalam bentuk barang (minuman dan biskuit) dapat diberikan kepada para peserta setelah kegiatan selesai untuk menghindari mereka meminta uang. Pendapatan dari pembayaran karbon dapat menjadi sumber pendanaan untuk reforestasi jangka panjang.
  • Jika bibit tidak tersedia di dekat tempat penanaman kembali, maka bibit dapat diambil di tempat lain.
  • Pemantauan reboisasi memungkinkan untuk mengevaluasi tingkat kelangsungan hidup dari penanaman kembali bakau. Anggota masyarakat dilibatkan dalam kegiatan pemantauan agar mereka dapat menyadari dampak yang mereka rasakan dan dengan demikian dapat menjaga antusiasme mereka untuk melakukan penanaman kembali.