Rencana konservasi yang dibangun berdasarkan pengetahuan lokal dan ilmiah

Memberikan dasar bagi jaringan LMMA dan membantu masyarakat memutuskan permintaan mana yang akan diprioritaskan. Dalam lokakarya pemetaan partisipatif, semua pemangku kepentingan masyarakat dan pemerintah yang relevan memetakan fitur-fitur utama, warisan budaya, dan jasa ekosistem. Perangkat lunak perencanaan PLK (MARXAN) membantu mengidentifikasi opsi-opsi jaringan kawasan lindung yang paling hemat biaya. Model 3D menghubungkan ilmu pengetahuan dan pengetahuan lokal sehingga masyarakat dapat mengeksplorasi opsi penggunaan lahan.

  • Kesadaran pemangku kepentingan lokal dan pemilik sumber daya akan nilai, dan kemauan untuk melindungi sumber daya laut
  • Kepemilikan adat yang kuat atas tanah dan laut
  • Dukungan teknis dan keuangan dari mitra, termasuk pemerintah provinsi

Sangat penting untuk menyelesaikan konflik kepemilikan lahan dan kesepakatan internal masyarakat sebelum memulai proses pembentukan LMMA. Untuk keberhasilan LMMA, masyarakat harus memimpin mulai dari pembentukan hingga penegakan hukum. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa semua kelompok dalam masyarakat terlibat dan setuju untuk terlibat dalam proyek LMMA Penggunaan perangkat lunak perencanaan kelautan yang ramah pengguna dan mudah dioperasikan, seperti MARXAN adalah alat yang berguna untuk memandu proses pengambilan keputusan. Tentu saja, faktor-faktor lain juga harus dipertimbangkan.