Pembibitan mangrove di halaman belakang rumah

Ada dua fakta utama:

  1. Membesarkan pembibitan bakau dalam jumlah besar itu sulit dan mahal.
  2. Tanggung jawab masyarakat dalam konservasi mangrove harus diikutsertakan agar proyek ini berhasil.

Jadi, tujuan kami adalah untuk melibatkan kelompok swadaya perempuan nelayan dalam konservasi mangrove dengan melatih mereka dalam teknik pembibitan mangrove dan menumbuhkan sejumlah besar mangrove di halaman belakang setiap rumah tangga di desa. Pendekatan ini membagi tenaga kerja pembibitan dan meningkatkan tanggung jawab masyarakat dalam proyek kami. Bibit bakau yang telah tumbuh kemudian dibawa ke tempat pembibitan kami setelah tiga bulan. Setiap perempuan yang menanam bakau di halaman belakang rumahnya menerima insentif untuk setiap bibit bakau. Kelompok perempuan yang sama diundang untuk mengikuti pelatihan mangrove dan acara penanaman mangrove secara partisipatif di pesisir pantai setempat. Keterlibatan kelompok perempuan yang berkelanjutan ini membagi tanggung jawab, beban kerja dan memberikan manfaat finansial bagi masyarakat setempat.

Latar belakang dan keahlian teknis restorasi mangrove sangat penting dalam membesarkan mangrove dan menanamnya di pesisir setempat. Pengetahuan teknis harus dipadukan dengan pengetahuan tradisional dalam pemilihan lokasi. Selain teknik, harus ada komitmen dan dedikasi yang kuat untuk berkomunikasi dengan kelompok perempuan setempat sehingga mereka mau belajar dan menanam mangrove.

Hutan bakau yang terdegradasi dapat dibesarkan menjadi hutan bakau yang sehat melalui komitmen jangka panjang, teknik dan partisipasi masyarakat setempat. Tidak ada penanaman bakau dalam jumlah besar yang hanya akan menjadi publisitas, namun nantinya bakau tidak akan bertahan hidup di lokasi yang tidak sesuai. Tanpa pemilihan lokasi yang tepat dengan menggunakan pengetahuan tradisional, proyek restorasi mangrove tidak akan berhasil.