
Insentif untuk mengurangi kerentanan bangunan warisan budaya di Quito, Ekuador

Lebih dari 50% properti pribadi di situs Warisan Dunia di Kota Quito menghadapi tantangan konservasi. Karena undang-undang yang membatasi, kurangnya sumber daya keuangan dan pengetahuan tentang teknik restorasi, kondisi konservasi bangunan-bangunan ini semakin menurun.
Institut Warisan Metropolitan bersama dengan pemerintah setempat telah meluncurkan sebuah program untuk memberikan insentif keuangan untuk merestorasi dan memelihara bangunan-bangunan yang memiliki nilai warisan, dengan memberikan pemiliknya pinjaman selama 10 tahun yang dapat dibayarkan tanpa bunga.
Program ini meliputi:
- Intervensi atap: pemerintah kota menanggung hingga $15.000
- Pemugaran fasad: 50% ditanggung oleh pemerintah kota
- Pemeliharaan (listrik dan pipa ledeng)
Program ini menangani semua dokumen, persetujuan, desain, dan pelaksanaan restorasi.
Properti dengan penggunaan residensial diprioritaskan, tetapi juga untuk bangunan komersial dan dapat diakses secara bersamaan. Pemilik membayar selisih investasi dari setiap restorasi melalui pajak tahunan.
Dampak
- Melalui renovasi dan restorasi, program ini mendukung peningkatan kelayakhunian bangunan-bangunan ini dan memberikan kesempatan kepada pemilik dan penghuninya untuk terus menggunakan bangunan-bangunan ini sebagai tempat tinggal.
- Program ini telah memberikan dukungan keuangan dan teknis dalam meningkatkan kondisi konservasi bangunan dan rumah bersejarah ini, sehingga meningkatkan kondisi konservasi situs Warisan Dunia
- Pengurangan kerentanan warisan budaya yang dibangun di dalam Quito melalui perbaikan struktural dan restorasi.
- Restorasi dilakukan oleh pekerja yang berkualifikasi untuk melestarikan dan mempertahankan keaslian bahan dan tipologi, serta memperkenalkan teknik dan teknologi baru dalam restorasi untuk beradaptasi dengan kondisi aktual.
- Di Quito sejak tahun 2011, 279 rumah dan bangunan telah direstorasi melalui program ini untuk menyelamatkan bangunan dari kehancuran total.
- Mempromosikan penggunaan kembali bangunan yang ditinggalkan dan adaptasi terhadap penggunaan baru dilakukan dengan cara teknis sehingga bangunan tidak rusak atau hancur oleh intervensi yang tidak teknis.