Pendekatan SMART untuk meningkatkan penegakan hukum di kawasan lindung

Solusi Snapshot
Pelatihan yang diberikan dalam penegakan hukum di TN RMN - Hak Cipta - Rohit Singh/WWF TAI

Proyek ini menyoroti perlunya pendekatan Alat Pemantauan dan Pelaporan Spasial (SMART) untuk secara efektif mengatasi ancaman di Taman Nasional Royal Manas (RMNP), Bhutan. Pendekatan SMART didasarkan pada tiga prinsip dasar; penggunaan alat pemantauan penegakan hukum yang efektif, kapasitas dan dukungan yang berkelanjutan, dan standar penegakan hukum yang ketat. Ketiga prinsip tersebut merupakan kunci bagi pengelolaan kawasan lindung yang efektif.

Pembaruan terakhir: 17 Jul 2019
4066 Tampilan
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Perburuan liar
Kurangnya kapasitas teknis
Pemantauan dan penegakan hukum yang buruk
Skala implementasi
Lokal
Ekosistem
Hutan gugur beriklim sedang
Tema
Perencanaan pengelolaan kawasan lindung dan konservasi
Pengelolaan Hutan
Standar/sertifikasi
Lokasi
Taman Nasional Royal Manas, Zhemgang, Bhutan
Asia Utara dan Tengah
Dampak

1) Pendekatan holistik dari proyek ini, yang mencakup kapasitas yang memadai, dan standar penegakan hukum yang ketat menghasilkan peningkatan tingkat perlindungan di TNK. Dua penjaga hutan dilatih mengenai penanganan data SMART, manajemen data dan pelaporan, sementara 22 penjaga hutan (80%) dilatih mengenai keterampilan dasar penegakan hukum. Semua upaya patroli diukur dan laporan patroli dibagikan dan digunakan untuk perencanaan lebih lanjut. 2) Seperti banyak taman nasional di seluruh dunia, TNK tidak memiliki jumlah penjaga hutan yang memadai untuk menjangkau seluruh kawasan setiap hari. Burner, dkk. (2001) menyarankan setidaknya 3 penjaga hutan per 100 km2 untuk pengelolaan taman yang efektif, tetapi TNK hanya memiliki 1,98 penjaga hutan per 100 km2. Dengan bantuan pendekatan SMART, titik-titik rawan ancaman telah diidentifikasi dan diperbarui setiap bulan. Titik-titik panas ini dipatroli secara teratur untuk memastikan bahwa sumber daya yang terbatas digunakan di area yang paling tepat. 3) Perangkat lunak konservasi SMART juga telah diperkenalkan dan laporan bulanan SMART digunakan untuk merencanakan operasi di masa depan. Pada bulan Februari 2015, enam penangkapan dilakukan berdasarkan perencanaan patroli dan pengumpulan informasi intelijen yang baik.

Terhubung dengan kontributor