Meninjau ulang Rencana Pengelolaan Umum Taman Nasional untuk memasukkan aspek ketahanan iklim

Blok ini membahas pekerjaan merevisi rencana pengelolaan sehingga dapat mengintegrasikan aspek-aspek yang terkait dengan ketahanan perubahan iklim.

Lokakarya pemangku kepentingan, yang difasilitasi oleh seorang ahli, diselenggarakan pada tahun 2016 untuk meninjau kembali GMP taman. Lokakarya ini dihadiri oleh para Pengelola Taman Nasional termasuk para ahli ekologi, konservasionis dari Suaka Margasatwa di sekitarnya, LSM dan program-program yang beroperasi di ekosistem Katavi-Rukwa.

Kajian ini mengidentifikasi perubahan iklim sebagai salah satu ancaman utama yang dihadapi keanekaragaman hayati. Selain itu, ketahanan terhadap perubahan iklim dimasukkan ke dalam daftar tujuan manajemen yang bertujuan untuk menangkap ketahanan terhadap perubahan iklim di antara tujuan-tujuan GMP dan dengan demikian mengurangi ancaman terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistem. Telah disepakati oleh Manajemen Taman Nasional dan para pemangku kepentingan, dan hal ini tercermin dalam GMP yang telah direvisi, bahwa strategi perubahan iklim taman nasional yang terperinci harus dikembangkan untuk mengatasi masalah ketahanan perubahan iklim dengan lebih baik.

Faktor-faktor pendukung utama dalam BB ini meliputi:

  1. Peningkatan kesadaran akan dampak perubahan iklim dan strategi adaptasi untuk kawasan lindung
  2. Fasilitasi yang efektif dari proses tinjauan GMP oleh para pemangku kepentingan
  3. Partisipasi pemangku kepentingan yang efektif dalam proses tinjauan

Untuk mengintegrasikan aspek perubahan iklim dengan lebih baik, sangat penting untuk

  1. Meninjau kembali ancaman keanekaragaman hayati yang ada untuk memasukkan perubahan iklim
  2. Merevisi objek pengelolaan untuk menangkap ketahanan terhadap perubahan iklim
  3. Kerangka kerja perencanaan pengelolaan kawasan lindung harus direvisi untuk memasukkan perubahan iklim. Hal ini akan memungkinkan integrasi perubahan iklim selama pengembangan GMP, dan bukan pada saat proses tinjauan.