
Penilaian Terumbu Karang untuk Pengelolaan dan Implementasi KKL

Analisis penilaian ekosistem terumbu karang St Maarten mengukur nilai ekosistem ini. Hasilnya digunakan untuk mendukung pembentukan Kawasan Konservasi Perairan pertama di St Maarten dan untuk mengimplementasikan tindakan pengelolaan lebih lanjut yang terkait dengan KKP. Selain itu, hasilnya dimasukkan ke dalam strategi respons perubahan iklim. Komunikasi hasil penilaian mendukung peningkatan kesadaran di antara masyarakat pesisir dan pemahaman yang berkembang tentang pentingnya terumbu karang.
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Terumbu karang di St Maarten mengalami degradasi akibat ledakan sektor pariwisata, pembangunan pesisir yang tidak dikelola dengan baik, serta dampak perubahan iklim. Manfaat dan layanan yang diberikan ekosistem ini serta pentingnya terumbu karang yang sehat bagi ekonomi lokal tidak diakui.
Lokasi
Proses
Ringkasan prosesnya
Blok Bangunan
Studi valuasi ekonomi
Dengan mewawancarai para pemangku kepentingan yang bergantung pada ekosistem yang bersangkutan untuk pendapatan mereka (misalnya pemilik toko selam, nelayan, turis, dan industri pariwisata lainnya) dan penggunaan data pelengkap, gambaran yang menarik tentang pentingnya ekosistem laut yang sehat bagi perekonomian dapat dilukiskan, misalnya dengan menampilkan pendapatan tahunan yang diharapkan di berbagai sektor komersial yang terkait dengan terumbu karang. Metode penilaian ini didasarkan pada pendekatan yang dikembangkan oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) dan Proyek Modal Pesisir World Resource Institute (WRI). Selain itu, penggunaan kuesioner mendukung peningkatan kesadaran di antara berbagai pemangku kepentingan yang diwawancarai dan memulai dialog tentang pentingnya konservasi dan pengelolaan berkelanjutan.
Faktor-faktor pendukung
- Identifikasi dan pra-analisis kelompok pemangku kepentingan yang relevan
- Interaksi pribadi dengan kelompok pemangku kepentingan yang berbeda saat menjalankan kuesioner
- Komunikasi yang dipertimbangkan dengan baik tentang tujuan survei
- Pengetahuan tentang alat penilaian yang terbaik dan paling tepat
Pelajaran yang dipetik
- Wawancara yang dilakukan secara pribadi sangat penting untuk keberhasilan dan penerimaan data. Pengiriman kuesioner yang sederhana tidak cukup mengaktifkan respon.
- Perangkat lunak yang digunakan telah disesuaikan oleh Yayasan Alam St. Maarten untuk mencerminkan situasi ekologi dan ekonomi yang unik di St.
Integrasi penilaian ekosistem ke dalam manajemen
Hasil studi valuasi ekonomi menjadi argumen yang bagus untuk pembentukan kawasan lindung dan pengelolaan ekosistem yang terancam punah. Membawa hasilnya ke masyarakat, mempresentasikannya di pertemuan masyarakat, mendiskusikannya dengan nelayan atau pemangku kepentingan lainnya dapat memperoleh dukungan mereka dalam pengelolaan yang direncanakan. Terutama ketika mempresentasikan pentingnya (ekonomi) ekosistem laut yang sehat kepada para pengambil keputusan, hal ini dapat menjadi alat yang ampuh untuk menjangkau dan pada akhirnya memengaruhi agenda politik untuk mengintegrasikan dan fokus pada konservasi laut dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
Faktor-faktor pendukung
- Rencana pengelolaan menjadi dasar keputusan pengelolaan KKL
- Komunikasi yang transparan dan berbasis hasil kepada semua pemangku kepentingan
Pelajaran yang dipetik
- Mengidentifikasi kawasan yang penting secara ekologis sebelum penggabungan
- Menggunakan data sebagai bagian yang solid dari Rencana Pengelolaan Taman Nasional Laut
- Komunikasi hasil kepada para pemangku kepentingan adalah kunci untuk pengelolaan yang efektif
Dampak
Peningkatan kesadaran akan nilai ekosistem. Peningkatan pengelolaan kawasan konservasi perairan, termasuk penetapan biaya pengguna dan biaya restorasi, pembangunan sistem tambat untuk mencegah kerusakan akibat jangkar atau pembibitan karang. Meningkatkan populasi ikan dan meningkatkan hasil tangkapan.
Penerima manfaat
Nelayan, sektor selam, masyarakat pesisir serta sektor perhotelan dan pejabat pemerintah.