Mengadakan Lokakarya di Desa-desa di Sekitar Kawasan Lindung

Lokakarya dilaksanakan di desa-desa yang rentan dengan fokus pada kesehatan dan keselamatan masyarakat oleh staf CWS yang terlatih. Peserta biasanya terdiri dari keluarga, pekerja garis depan, staf pemerintah, dan anggota kelompok nirlaba dan kelompok swadaya lainnya. Lokakarya dilakukan dengan menggunakan ilustrasi, video, dan demonstrasi. Setiap lokakarya terdiri dari lima sesi. Sesi pertama berjudul "Satwa Liar Kita" memperkenalkan para peserta pada berbagai spesies satwa liar yang ditemukan di lanskap mereka dan pentingnya mereka. Sesi kedua, "Mencegah Cedera Akibat Satwa Liar" mengajarkan para peserta bagaimana hidup berdampingan dengan satwa liar dan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat bertemu dengan satwa liar. Sesi ketiga berjudul "Menanggapi Perjumpaan dengan Satwa Liar" membawa peserta melalui langkah-langkah yang dapat dilakukan jika terjadi insiden konflik seperti kehilangan ternak atau cedera. Sesi keempat "Penyakit Zoonosis" berbagi informasi penting tentang tujuh penyakit zoonosis yang relevan - COVID-19, Nipah, Tifus Semak, Penyakit Hutan Kyasanur, dll. Sesi kelima dan terakhir "Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)" mengajarkan peserta berbagai teknik pertolongan pertama pada kecelakaan melalui demonstrasi. Setelah setiap lokakarya, kami juga membagikan panduan keselamatan dan informasi kontak darurat. Untuk mendapatkan umpan balik dan mengevaluasi efektivitas, kami melakukan survei sebelum dan sesudah setiap lokakarya.

1. Kami memastikan lokakarya bersifat interaktif dengan pertanyaan/diskusi/contoh-contoh lokal.

2. Kami mendorong partisipasi perwakilan dari semua sektor terkait (kesehatan/hutan/administrasi/kelompok swadaya masyarakat/komunitas adat, dll.)

3. Kami menggunakan video dan demonstrasi untuk visualisasi konsep yang lebih baik.

4. Pada akhir lokakarya, kami meminta umpan balik dan mencoba menerapkannya dalam lokakarya berikutnya.

5. Kami menyediakan handout dengan rangkuman informasi.

Setelah mengadakan beberapa lokakarya, kami telah mempelajari beberapa hal berikut ini:

1. Sebagian besar peserta memiliki kesibukan dan datang dari lokasi yang jauh. Kami memastikan bahwa kami mengetahui batasan waktu di awal setiap lokakarya sehingga para peserta dapat hadir selama durasi penuh.

2. Istirahat di antara sesi penting bagi para peserta untuk berdiskusi dan menyerap informasi.

3. Kami mendorong para pemimpin lokal untuk membantu kami mengidentifikasi orang-orang yang dapat kami undang, yang memungkinkan diskusi yang lebih baik selama lokakarya.