
Kesiapsiagaan Bencana dan Membangun Ketahanan Mata Pencaharian
Kenaikan permukaan laut telah menyebabkan erosi pantai yang mengurangi luas pulau Mousuni sementara jumlah penduduk meningkat. Salinitas akibat banjir air payau membuat budidaya tidak mungkin dilakukan selama dua tahun, dan penggunaan varietas padi dengan hasil tinggi. Kapasitas pengembangan masyarakat dan pengenalan kembali varietas padi tradisional yang toleran terhadap garam serta spesies ikan dan udang yang tahan terhadap bencana telah mencapai kesiapsiagaan bencana, meningkatkan ketahanan masyarakat, dan mengamankan mata pencaharian.
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Lokasi
Proses
Ringkasan prosesnya
Blok Bangunan
Penilaian Kerentanan
Faktor-faktor pendukung
Pelajaran yang dipetik
Kampanye Kesadaran
Faktor-faktor pendukung
Pelajaran yang dipetik
Pengaturan Kelembagaan
Faktor-faktor pendukung
Pelajaran yang dipetik
Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana
Faktor-faktor pendukung
Pelajaran yang dipetik
Pusat Adaptasi Iklim
Faktor-faktor pendukung
Pelajaran yang dipetik
Pilihan Mata Pencaharian yang Adaptif terhadap Iklim
Faktor-faktor pendukung
Pelajaran yang dipetik
Dampak
Solusi ini memiliki dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Pengetahuan masyarakat mengenai perubahan iklim dan cara beradaptasi ditingkatkan dan diperkuat oleh empat tim satuan tugas yang terlatih. Hubungan formal dengan mekanisme bantuan pemerintah dibangun. Ketahanan petani yang berpartisipasi ditingkatkan. Praktik ini diadopsi oleh petani lain. Pendapatan dan ketahanan pangan terjamin meskipun terjadi genangan air payau. Desain praktik budidaya yang baik dan bebas bahan kimia mengurangi polusi air dan tanah. Budidaya varietas tanaman tradisional yang toleran terhadap garam membantu konservasi keanekaragaman hayati.