Elemen-elemen kunci untuk konservasi ekosistem juga bersifat antropis
Sebagai bagian dari PAMIC, perhatian besar terhadap dinamika transformasi lanskap sedang dilakukan. Ada upaya untuk mengidentifikasi dan melestarikan elemen-elemen yang menjadi kunci konservasi ekosistem, baik yang berasal dari alam maupun antropis. Dalam filosofi PAMIC, konservasi tidak berarti mempertahankan ekosistem yang masih asli. Sebaliknya, konservasi mencakup pemulihan lanskap yang dikelola dan menggunakan praktik-praktik yang berkelanjutan. Hal ini memungkinkan pemeliharaan seluruh sistem sosio-ekologis melalui penggunaan lahan yang berkelanjutan, seperti yang ditunjukkan oleh produksi kopi yang ditanam di bawah naungan, proyek-proyek agro-silvo-pastoral dan pengelolaan hutan rakyat, yang mendukung mata pencaharian dan ekosistem.
- Keyakinan akan manfaat sosial dan lingkungan dari pengelolaan masyarakat yang berkelanjutan
- Pembelajaran kelembagaan tentang keterbatasan jangka panjang dari visi konservasi "jangan sentuh" sebagai cara untuk melestarikan ekosistem;
- Jaringan aktor dengan pengetahuan tentang penggunaan lahan dan pengelolaan air
- Pendampingan jangka panjang bagi para produsen;
- Sangat penting untuk memanfaatkan koperasi lokal yang ada untuk menghasilkan, memimpin, dan mengelola pengenalan pendekatan baru untuk kegiatan produktif yang ada
- Ketika masyarakat merasa bahwa kegiatan produktif mereka tidak terancam, mereka akan lebih bersedia untuk terlibat dan melakukan inisiatif yang terorganisir secara mandiri untuk pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan.
- Demikian juga, ketika mereka mengidentifikasi proyek sebagai jendela peluang untuk mendapatkan dukungan dan kemungkinan pembiayaan untuk meningkatkan kegiatan produktif mereka, komitmen dan minat untuk mengelola ekosistem secara berkelanjutan akan meningkat.