Keanekaragaman hayati dan sumber dayanya merupakan tulang punggung ekonomi pedesaan, yang penduduknya secara langsung bergantung padanya. Ekonomi perkotaan juga memiliki banyak sekali kegiatan yang berhubungan langsung dengan sumber daya hayati. Dengan kata lain, setiap kegiatan dengan cara tertentu terkait dengan penggunaan dan pengelolaannya. Identifikasi setiap pemangku kepentingan tampaknya bukan merupakan pilihan yang memungkinkan karena semua pihak adalah pihak yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, tersirat bahwa pihak-pihak yang terkait dengan keputusan kebijakan dan tata kelola merupakan kelompok yang tepat untuk proses konsultatif, dan dengan demikian diikuti.
Fitur utama dalam mempersiapkan dokumen ini dan untuk implementasi yang efektif adalah keterlibatan kelompok kerja interdisipliner/ pemangku kepentingan yang berbeda - Instansi Pemerintah, Pakar, LSM, lembaga adat, lembaga pendidikan dan penelitian dan masyarakat lokal yang peduli dengan keanekaragaman hayati.
Identifikasi semua pemangku kepentingan yang terkait dengan konservasi keanekaragaman hayati
Pengembangan kapasitas para pemangku kepentingan dan departemen pemerintah terkait membantu dalam perumusan pengembangan kebijakan yang otentik dan implementasi selanjutnya.