Menghubungkan lanskap karnivora melalui koeksistensi dan kolaborasi

Solusi Snapshot
Pembantu masyarakat (illaretok) dalam Patroli
SORALO

Celah Selatan Kenya sangat penting bagi singa, cheetah, dan anjing liar yang berkeliaran bebas di luar kawasan lindung. Proyek "Menghubungkan Lanskap Karnivora Melalui Koeksistensi dan Kolaborasi" bertujuan untuk mendorong koeksistensi manusia-karnivora di 1,1 juta hektar, memastikan konektivitas antara ekosistem Mara-Serengeti dan Amboseli-Tsavo. Tujuan utama termasuk:

  1. Meningkatkan respons dan pencegahan konflik antara manusia dan karnivora di delapan komunitas (680.000 ha).
  2. Meningkatkan toleransi masyarakat dan keberadaan karnivora di area-area tersebut.

Strategi yang dilakukan adalah dengan merekrut duta karnivora masyarakat dan illaretok (penjaga ternak musiman) di titik-titik konflik dan melatih masyarakat dalam pertolongan pertama. Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif Selamatkan Satwa Liar Afrika IUCN, yang didanai bersama oleh Uni Eropa (https://iucnsos.org/initiative/sos-african-wildlife/)

Pembaruan terakhir: 20 Mar 2025
100 Tampilan
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Hilangnya Keanekaragaman Hayati
Penggunaan yang saling bertentangan / dampak kumulatif
Hilangnya ekosistem
Skala implementasi
Lokal
Ekosistem
Padang rumput tropis, sabana, semak belukar
Tema
Keanekaragaman genetik
Fragmentasi dan degradasi habitat
Pengelolaan spesies
Masyarakat adat
Pengetahuan tradisional
Lokasi
Magadi, Kajiado, Kenya
Afrika Timur dan Selatan
Dampak

Respons dan pencegahan konflik karnivora dengan manusia ditingkatkan di 988.000 hektar lanskap proyek dengan membentuk tim koeksistensi yang berfokus pada pemantauan karnivora besar dan merespons konflik karnivora dengan manusia. Hal ini memberdayakan delapan komunitas untuk mulai menangani konflik antara manusia dan karnivora untuk pertama kalinya.

SORALO juga mengembangkan Siklus Koeksistensi Manusia-Karnivora yang spesifik untuk lanskap tertentu dan modul pelatihan terkait tentang pencegahan konflik, respons konflik, pengumpulan informasi, membangun kembali persatuan, dan penciptaan perdamaian. Untuk melembagakan pelatihan tersebut, 6 staf SORALO dilatih sebagai instruktur. Dengan demikian, proyek ini dapat memberikan pelatihan tentang modul pencegahan konflik kepada lebih dari 150 anggota masyarakat dari 12 komunitas di seluruh lanskap.

Perjalanan pembelajaran antar komunitas, dialog masyarakat dan keterlibatan dengan pemerintah kabupaten menciptakan pemahaman yang lebih dalam dan keinginan untuk konservasi karnivora. Di seluruh percakapan, kesehatan padang rumput dan konflik antara manusia dan satwa liar muncul sebagai dua masalah konservasi yang paling mendesak.

Menciptakan dialog aktif seputar konservasi karnivora antara pemerintah kabupaten dan masyarakat lokal, terutama melalui keterlibatan admin lingkungan dan anggota dewan kabupaten. Peta koridor dan pemukiman kritis dibuat dan digunakan untuk menginformasikan pengembangan Rencana Ekosistem Mara Raya.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
SDG 3 - Kesehatan dan kesejahteraan yang baik
SDG 15 - Kehidupan di darat
Terhubung dengan kontributor