Membuat Kontrak Konservasi Sederhana dengan Masyarakat
Proyek ini menggunakan satu kontrak yang sangat sederhana dan jelas untuk menjelaskan manfaat yang akan diperoleh setiap masyarakat dan anggota keluarga sebagai hasil dari upaya konservasi mereka. Kontrak tersebut panjangnya sekitar satu halaman dan ditulis dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh penduduk desa, dengan harga untuk penampakan satwa liar yang ditulis dengan jelas agar semua orang dapat melihatnya. Persetujuan dari kepala desa saja - sebuah protokol tradisional yang mudah dan nyaman - dihindari karena premis yang mendasari model ini adalah bahwa semua pemburu potensial harus dilibatkan secara setara dalam berbagi manfaat dan tanggung jawab. Sebaliknya, kontrak ditandatangani oleh perwakilan dari setiap keluarga di setiap komunitas untuk memastikan bahwa setiap orang memahami potensi manfaat dan komitmen yang diperlukan. Kontrak tersebut juga tidak hanya dibacakan di setiap komunitas, tetapi ada sesi tanya jawab untuk mengukur pemahaman masyarakat dan membantu mereka memvisualisasikan sistem tersebut.
Pejabat kawasan lindung, kabupaten dan provinsi mendukung konsep tersebut dan mengizinkan kontrak dibuat dengan cara non-tradisional ini karena ketertarikan mereka terhadap konservasi. Pertemuan dengan pejabat kabupaten dan desa dilakukan sebelum memperkenalkan kontrak kepada masyarakat agar kontrak dapat dimengerti dan adil dari sudut pandang lokal, serta membuat proses persetujuan yang lebih efisien di desa-desa.
Untuk membuat konsep tersebut, perlu diadakan pertemuan terpisah dengan setiap kelompok pemangku kepentingan yang berbeda. Langkah pertama dalam membuat kontrak adalah menguraikan poin-poin utama, yang dilakukan secara internal dengan staf proyek utama yang memahami situasi dan berkomitmen terhadap tujuan proyek secara keseluruhan. Setelah garis besar dibuat, rancangan kontrak yang lebih rinci dipresentasikan kepada mitra pemerintah yang bekerja sama dengan proyek. Setelah itu, rancangan kontrak tersebut dipresentasikan kepada pejabat pemerintah dan desa lainnya yang bekerja dengan proyek, namun tidak terlalu dekat, untuk mendapatkan masukan dari mereka. Penting untuk memulai dengan cara seperti ini daripada mengumpulkan semua pemangku kepentingan dalam satu pertemuan karena konsep yang masih baru dan perlunya menyajikan draf yang solid dan mudah dipahami oleh mereka yang kurang memahami proyek.