Jaringan Sumber Daya Alam Kabupaten Kajiado: Peningkatan Perencanaan, Kesadaran, dan Peningkatan Skala RENTANG di antara masyarakat

Solusi Lengkap
Peluncuran KCNRN
WWF Kenya

Jaringan Sumber Daya Alam Kabupaten Kajiado (KCNRN) menjadi contoh pendekatan yang dipimpin oleh tata kelola dalam meningkatkan skala Restorasi Hutan dan Bentang Alam (RENTANG). Terdaftar pada bulan Juni 2022, KCNRN menyatukan lebih dari 25 organisasi anggota di bawah kerangka kerja bersama untuk pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Jaringan ini meningkatkan hasil RENTANG melalui perencanaan strategis, meningkatkan kesadaran publik, dan memungkinkan kolaborasi di antara para pelaku lokal, lembaga pemerintah, dan mitra swasta. Area fokus jaringan ini meliputi satwa liar, pertanian, padang rumput, dan pelibatan masyarakat, dengan penekanan pada pemanfaatan lahan berkelanjutan dan pembelajaran lintas sektor. Inisiatif-inisiatif inovatif, seperti "Festival Miti," menyoroti keberhasilan jaringan dalam memobilisasi sumber daya dan mendorong partisipasi publik. Solusi ini diimplementasikan oleh WWF di bawah proyek AREECA, sebuah Konsorsium yang didanai oleh BMUV dan terdiri dari AUDA-NEPAD, FAO, GIZ, IUCN, Bank Dunia, dan WRI. Perencanaan strategis, kebijakan keuangan, dan struktur tata kelola KCNRN memberikan model yang dapat direplikasi untuk meningkatkan skala RENTANG.

Pembaruan terakhir: 27 Mar 2025
59 Tampilan
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Kekeringan
Hilangnya Keanekaragaman Hayati
Kebakaran hutan
Penggunaan yang saling bertentangan / dampak kumulatif
Erosi
Hilangnya ekosistem
Spesies invasif
Kurangnya peluang pendapatan alternatif

Peningkatan RENTANG di Kabupaten Kajiado menghadapi beberapa tantangan. Pemilik hutan skala kecil kurang terorganisir, sehingga membatasi pengembangan rantai nilai untuk produk kayu dan non-kayu. Sistem pemasaran yang lemah dan insentif keuangan yang tidak memadai menghalangi investor sektor swasta. Selain itu, keterbatasan kapasitas menghambat desain dan implementasi praktik-praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan, karena layanan penyuluhan pertanian telah berkurang secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Kesadaran masyarakat akan RENTANG masih terbatas, sehingga mempengaruhi keterlibatan masyarakat. Jaringan ini telah mulai mengatasi hambatan-hambatan tersebut melalui perencanaan strategis, kolaborasi lintas sektor, dan mobilisasi sumber daya sektor swasta melalui kemitraan publik-swasta (KPS). Namun, tata kelola yang transparan dan mobilisasi sumber daya yang konsisten sangat penting untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.

Skala implementasi
Lokal
Ekosistem
Wanatani
Padang rumput / padang rumput
Hutan gugur tropis
Hutan cemara tropis yang selalu hijau
Padang rumput tropis, sabana, semak belukar
Tema
Fragmentasi dan degradasi habitat
Mitigasi
Jasa ekosistem
Masyarakat adat
Aktor lokal
Pengetahuan tradisional
Penjangkauan & komunikasi
Lokasi
Kajiado, Kenya
Afrika Timur dan Selatan
Proses
Ringkasan prosesnya

Blok-blok bangunan KCNRN membentuk sistem terpadu untuk meningkatkan skala RENTANG di Kabupaten Kajiado. Pembentukan mekanisme tata kelola memberikan landasan struktural untuk mengoordinasikan upaya restorasi di 24 organisasi anggota. Kerangka kerja tata kelola ini mendukung kampanye kesadaran publik, seperti festival "Miti", yang memobilisasi masyarakat dan meningkatkan keterlibatan publik dalam RENTANG. Peningkatan kapasitas memastikan bahwa organisasi lokal memiliki keterampilan dan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan restorasi secara efektif. Bersama-sama, elemen-elemen penyusun ini menciptakan model yang kohesif di mana tata kelola memungkinkan perencanaan dan mobilisasi sumber daya, kesadaran publik mendorong partisipasi masyarakat, dan peningkatan kapasitas menopang implementasi. Integrasi elemen-elemen tersebut memastikan bahwa upaya RENTANG dapat terukur, inklusif, dan selaras dengan prioritas pembangunan lokal.

Blok Bangunan
Membangun Mekanisme Tata Kelola Tingkat Kabupaten

Jaringan ini dibentuk untuk meningkatkan tata kelola dan koordinasi RENTANG di Kabupaten Kajiado. Dengan menyatukan 24 organisasi anggota, jaringan ini menyediakan platform terpadu untuk perencanaan dan mobilisasi sumber daya. Kerangka kerja tata kelola dikembangkan, termasuk di dalamnya konstitusi, rencana strategis (2023-2028), kebijakan keuangan, dan manual sumber daya manusia. Dokumen-dokumen ini memastikan transparansi operasional dan efisiensi sumber daya. Pertemuan rutin majelis umum dan sekretariat memfasilitasi akuntabilitas dan kepercayaan di antara para anggota. Struktur tata kelola juga mendukung integrasi pendanaan RENTANG ke dalam Rencana Pembangunan Terpadu Daerah (CIDP), sehingga memperkuat keselarasan kegiatan restorasi dengan tujuan pembangunan daerah.

Faktor-faktor pendukung
  • Pendaftaran KCNRN sebagai entitas formal pada bulan Juni 2022.
  • Pengembangan dokumen tata kelola, termasuk rencana strategis dan kebijakan keuangan.
  • Representasi organisasi yang luas yang menangani berbagai bidang tematik.
Pelajaran yang dipetik

Menetapkan mekanisme tata kelola formal akan meningkatkan koordinasi, akuntabilitas, dan akses terhadap pendanaan untuk meningkatkan upaya RENTANG:

  • Pendaftaran Formal: Pendaftaran resmi KCNRN pada bulan Juni 2022 memberikan legitimasi hukum, sehingga memungkinkan jaringan ini untuk bertindak sebagai badan yang berwenang dalam koordinasi dan advokasi RENTANG.
  • Kerangka Kerja Tata Kelola: Penyusunan dokumen-dokumen kunci, termasuk konstitusi, rencana strategis (2023-2028), kebijakan keuangan, dan panduan SDM, memastikan transparansi dan akuntabilitas operasional.
  • Keanggotaan Inklusif: Jaringan ini menyatukan lebih dari 24 organisasi anggota yang mewakili berbagai sektor seperti pertanian, air, dan satwa liar, sehingga memungkinkan kolaborasi lintas sektoral dan perencanaan yang holistik.
  • Dukungan Pemerintah Daerah: Integrasi prioritas RENTANG ke dalam Rencana Pembangunan Terpadu Kabupaten (CIDP) memastikan keselarasan dengan tujuan pembangunan daerah dan akses terhadap sumber daya pemerintah.
Kesadaran Publik dan Mobilisasi Masyarakat Melalui Kampanye Budaya

KCNRN mempromosikan kesadaran RENTANG dan partisipasi masyarakat melalui kampanye inovatif, seperti mengaitkan upaya restorasi dengan acara-acara budaya. Festival "Miti" memobilisasi sekolah, bisnis, dan lembaga pemerintah untuk penanaman pohon berskala besar, dengan menggunakan pengaruh media sosial untuk memperkuat partisipasi. Kampanye ini mengintegrasikan identitas budaya dengan aksi lingkungan, menumbuhkan rasa kepemilikan di antara anggota masyarakat. Dengan menjadikan penanaman pohon sebagai acara budaya bersama, jaringan ini meningkatkan kesadaran akan pemanfaatan lahan berkelanjutan sekaligus memperkuat dukungan publik terhadap inisiatif RENTANG.

Faktor-faktor pendukung
  • Penggunaan acara budaya seperti festival "Miti" untuk mendukung kampanye restorasi.
  • Pelibatan influencer media sosial untuk meningkatkan partisipasi publik.
  • Kolaborasi dengan sekolah, perusahaan, dan institusi pemerintah daerah.
Pelajaran yang dipetik

Kampanye budaya merupakan alat yang ampuh untuk memobilisasi partisipasi masyarakat berskala besar dan mendorong komitmen jangka panjang terhadap RENTANG:

  • Integrasi Budaya: Menghubungkan festival penanaman pohon "Miti" dengan tradisi budaya menciptakan rasa kebanggaan dan kepemilikan di antara anggota masyarakat, sehingga upaya restorasi menjadi lebih mudah dipahami dan menarik.
  • Penggunaan Influencer Media Sosial: Memobilisasi influencer lokal memperluas jangkauan kampanye, memastikan partisipasi dan kesadaran publik yang luas, terutama di kalangan demografi yang lebih muda.
  • Kolaborasi dengan Institusi: Kemitraan dengan sekolah, bisnis, dan lembaga pemerintah daerah memastikan partisipasi yang beragam dan berkontribusi pada keterlibatan masyarakat dalam skala besar.
  • Model Kampanye Tahunan: Menetapkan "Miti" sebagai acara tahunan yang melembagakan kegiatan restorasi, memastikan momentum yang berkelanjutan dan ketertarikan masyarakat terhadap RENTANG.
  • Penyampaian Pesan yang Dilokalisasi: Materi komunikasi dan kampanye yang disesuaikan dengan tantangan lingkungan setempat, sehingga tujuan RENTANG menjadi lebih relevan bagi masyarakat.
Peningkatan Kapasitas untuk Implementasi RENTANG

KCNRN meningkatkan kapasitas lokal untuk RENTANG melalui pelatihan yang ditargetkan dan mobilisasi sumber daya. Penilaian kebutuhan menginformasikan pengembangan peran kepemimpinan tematik dan program pengembangan kapasitas untuk organisasi lokal. Inisiatif pelatihan memperkuat keterampilan dalam pengelolaan lahan berkelanjutan, pengembangan rantai nilai, dan mobilisasi sumber daya. Jaringan ini juga mendukung pertukaran pengetahuan dan kolaborasi lintas sektor, memastikan bahwa organisasi anggota dapat melaksanakan kegiatan restorasi secara efisien.

Faktor-faktor pendukung
  • Penilaian kebutuhan untuk mengidentifikasi kesenjangan dan menyesuaikan program pelatihan.
  • Peran kepemimpinan tematik untuk fokus pada bidang-bidang utama seperti pengelolaan padang rumput dan konservasi air.
  • Kolaborasi lintas sektor untuk memfasilitasi berbagi pengetahuan.
Pelajaran yang dipetik

Membangun kapasitas lokal memastikan bahwa upaya RENTANG dapat diimplementasikan dan dipertahankan secara efektif, terutama jika digabungkan dengan kolaborasi lintas sektor:

  • Penilaian Kebutuhan: Penilaian kebutuhan yang komprehensif mengidentifikasi kesenjangan kapasitas yang spesifik di berbagai bidang seperti pengelolaan lahan, pengembangan rantai nilai, dan mobilisasi sumber daya, sehingga memungkinkan upaya pelatihan yang ditargetkan.
  • Kepemimpinan Tematik: Menominasikan organisasi pemimpin untuk setiap bidang tematik (misalnya, pengelolaan padang rumput, konservasi air) untuk memastikan kepemimpinan yang terfokus dan akuntabilitas di dalam jaringan.
  • Mobilisasi Sumber Daya: Akses terhadap sumber daya keuangan dari mitra publik, swasta, dan sektor ketiga mendukung program pelatihan dan kebutuhan operasional.
  • Berbagi Pengetahuan: Jaringan ini memfasilitasi kolaborasi lintas sektor dan pertukaran pembelajaran, sehingga memungkinkan para anggota untuk berbagi praktik terbaik dan berinovasi secara kolektif.
  • Program Pelatihan: Lokakarya dan inisiatif pelatihan praktis memperkuat kemampuan teknis organisasi lokal, memastikan pelaksanaan kegiatan RENTANG yang efisien.
Dampak

KCNRN telah membuat kemajuan yang terukur dalam meningkatkan RENTANG di Kabupaten Kajiado. Dengan membina kolaborasi di antara lebih dari 25 organisasi anggotanya, jaringan ini telah meningkatkan koordinasi untuk pemanfaatan lahan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan di Kabupaten Kajiado (21.292,7 km2). Kesadaran masyarakat telah meningkat melalui kampanye seperti festival "Miti", yang melibatkan sekolah-sekolah lokal, bisnis, dan influencer dalam upaya penanaman pohon berskala besar. Perencanaan strategis jaringan ini telah memperkuat kapasitas kelembagaan, dengan rencana lima tahun (2023-2028), kebijakan keuangan, dan panduan sumber daya manusia yang telah tersedia. Dokumen-dokumen ini memastikan kejelasan tata kelola dan mobilisasi sumber daya dari organisasi publik, swasta, dan sektor ketiga. Upaya peningkatan kapasitas telah meningkatkan kemampuan organisasi lokal untuk melaksanakan kegiatan RENTANG secara efisien, meningkatkan mata pencaharian di samping bentang alam yang dipulihkan. Peran jaringan dalam mengadvokasi pendanaan RENTANG dalam Rencana Pembangunan Terpadu Daerah (CIDP) semakin memastikan komitmen politik dan keuangan jangka panjang terhadap upaya restorasi.

Penerima manfaat

Penerima manfaat termasuk masyarakat pedesaan di Kabupaten Kajiado, pemilik hutan skala kecil, sekolah-sekolah lokal, dan bisnis. Kelompok-kelompok ini mendapat manfaat dari peningkatan mata pencaharian, peningkatan kesadaran akan praktik-praktik berkelanjutan, dan peningkatan akses terhadap sumber daya restorasi dan

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
SDG 13 - Aksi iklim
SDG 15 - Kehidupan di darat
Terhubung dengan kontributor
Kontributor lainnya