8 tim dibentuk untuk patroli SMART di 4 Kawasan Hutan di Sundarbans. Sebuah kapal induk, satu kapal pukat berbadan fiber (untuk patroli di kanal dan anak sungai) dan sebuah kapal cepat untuk pergi ke daerah-daerah yang tidak dapat diakses oleh kapal pukat karena lebar kanal/sungai yang sempit dan kedalaman air yang lebih rendah, serta untuk mengejar para pelaku kejahatan. Di bawah kepemimpinan seorang Ketua Tim, setiap tim akan berada di lapangan selama 10-14 hari dan berpatroli di titik-titik rawan kejahatan, mencatat penampakan spesies satwa liar utama, aktivitas ilegal, memeriksa izin dan dokumen yang diperlukan, peralatan/perlengkapan nelayan, menangkap pelaku, menyerahkan pelaku ke Kantor Polisi Kehutanan terdekat, mencatat semua data dalam model data yang dikonfigurasi di perangkat genggam (yaitu CyberTracker).
Setelah perjalanan selesai, Tim menyerahkan perangkat genggam mereka ke 'Manajer Data' untuk memeriksa kualitas data dan menurunkan data di platform penyimpanan data. Ketua Tim juga membuat catatan pengarahan untuk tim patroli berikutnya yang menyoroti area cakupan mereka, titik-titik potensi kejahatan dan pengarahan untuk tim patroli berikutnya. Data yang telah dibersihkan kemudian diserahkan kepada 'Koordinator Data' yang kemudian mengkompilasi data dari semua 4 Rentang, menganalisis dan menghasilkan laporan dengan temuan dalam grafik yang berbeda, menunjukkan tren, titik rawan, informasi tentang pelaku kejahatan dan orang yang ditangkap, dll. dan mempresentasikannya kepada komite penegakan SMART untuk membantu pengambilan keputusan lebih lanjut dan manajemen yang adaptif.