Ketika melakukan tugas perencanaan atau zonasi, jarang sekali seorang perencana memiliki akses ke semua informasi atau pengetahuan yang mereka inginkan untuk seluruh wilayah perencanaan. Entah itu data ekologi yang lebih konsisten di seluruh wilayah perencanaan atau pemahaman yang lebih lengkap mengenai berbagai informasi sosial dan ekonomi, seorang perencana sering dihadapkan pada pilihan-pilihan berikut:
- Menunggu hingga mereka memiliki lebih banyak data (dengan tujuan akhir untuk mengumpulkan informasi yang 'sempurna' di seluruh kumpulan data yang dibutuhkan); atau
- Bekerja dengan pengetahuan ilmiah terbaik yang tersedia dan menerima bahwa meskipun tidak sempurna, data tersebut cukup memadai asalkan kekurangan data tersebut dipahami (oleh perencana dan pengambil keputusan) dan dijelaskan dengan jelas kepada publik dan pengambil keputusan. Pengetahuan yang tidak memadai tentang ekosistem laut dapat menghambat penetapan tujuan yang berarti atau hasil yang diinginkan saat perencanaan. David Suzuki pada tahun 2002 mempertanyakan bagaimana kita dapat merencanakan dan mengelola secara efektif ketika "... sampai saat ini yang benar-benar kita identifikasi adalah ... sekitar 10-20% dari semua makhluk hidup", dan "... kita memiliki inventaris konstituen yang buruk dan cetak biru yang hampir tidak berguna tentang bagaimana semua komponen berinteraksi?
Pemahaman yang baik tentang konteks yang lebih luas di mana KKL berada merupakan faktor penting dalam perencanaan. Karena tingkat 'konektivitas' di lingkungan laut dan saling ketergantungan biologis dengan masyarakat sekitar, KKL hanya dapat menjadi 'sehat' seperti perairan di sekitarnya. Bahkan KKL yang direncanakan dengan baik akan sulit untuk dikelola jika perairan di sekitarnya dimanfaatkan secara berlebihan, tercemar, atau tidak dikelola dengan baik.
- Kenyataannya, jika Anda menunggu hingga memiliki informasi yang 'sempurna' untuk perencanaan, Anda tidak akan pernah memulainya.
- Sadarilah bahwa wilayah laut itu dinamis dan selalu berubah; dan dengan kemajuan teknologi, tingkat dan pola penggunaan terus berubah, demikian pula konteks sosial, ekonomi, dan politik, sehingga memiliki data yang sempurna secara realistis merupakan tujuan yang mustahil.
- Dalam hampir semua situasi perencanaan, lebih baik melanjutkan dengan informasi terbaik yang tersedia daripada menunggu data yang 'sempurna'. Namun, jika data baru tersedia selama proses perencanaan, maka masukkanlah data tersebut dan jangan mengabaikannya.
- Mereka yang sering berada di perairan (seperti nelayan dan operator wisata) sering kali mengetahui lebih banyak (atau bahkan lebih banyak) tentang lingkungan setempat daripada para peneliti - jadi manfaatkanlah pengetahuan mereka dan gunakanlah untuk menambah data ilmiah terbaik yang tersedia.
- Ketika sumber daya terbatas, pencarian data baru harus berfokus pada penyediaan informasi yang akan berguna untuk pengelolaan yang sedang berlangsung.