Mengembangkan jaringan Area Pendidikan Kelautan

Solusi Snapshot
Murid air AME
Laëtitia Bisarah

Proyek untuk menciptakan Area Pendidikan Laut (Marine Education Area/MEA) merupakan respons terhadap tantangan degradasi lingkungan laut dengan meningkatkan kesadaran di kalangan anak muda di sekolah. Jaringan MEA membantu membuat mereka bertanggung jawab dan sadar akan lingkungan setempat, sehingga mereka dapat berkomitmen untuk mempertahankannya dengan lebih baik.

Proyek yang didanai oleh program European BEST 2.0 ini bertujuan untuk memperluas jaringan AME dari Marquesas ke Polinesia Prancis.

Kegiatan yang direncanakan dalam proyek ini bertepatan dengan keinginan untuk menciptakan AME, seperti melakukan survei ekologi awal, memberikan ceramah di kelas, menyediakan bahan ajar dan mengkomunikasikan aksi yang dilakukan.

Proyek ini melibatkan murid-murid dari 5 sekolah di Polinesia Prancis dalam pengelolaan MEA. Dengan demikian, mereka terlibat dalam tindakan yang terkait dengan studi lingkungan laut.

Keterampilan para siswa dikembangkan melalui berbagai kegiatan pendidikan, ilmiah, dan manajemen.

Pembaruan terakhir: 30 Sep 2020
2361 Tampilan
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Penggunaan yang saling bertentangan / dampak kumulatif
Hilangnya ekosistem
Polusi (termasuk eutrofikasi dan sampah)
Pemanenan yang tidak berkelanjutan termasuk penangkapan ikan yang berlebihan
Kurangnya kesadaran masyarakat dan pengambil keputusan
Skala implementasi
Lokal
Nasional
Ekosistem
Laguna
Terumbu karang
Pantai
Tema
Kepulauan
Aktor lokal
Pengetahuan tradisional
Pengelolaan tata ruang pesisir dan laut
Perencanaan pengelolaan kawasan lindung dan konservasi
Penjangkauan & komunikasi
Lokasi
Tahiti, Polinesia Prancis
Oseania
Dampak

Alat pendidikan ini telah memungkinkan keterampilan untuk ditransfer dari kelas ke kelas, dan juga membantu melindungi keanekaragaman hayati dengan meningkatkan kesadaran di antara para siswa.

Para siswa dapat mengambil manfaat dari beberapa kunjungan dari para ahli biologi kelautan, dengan persiapan yang dilakukan oleh para guru sebelum kunjungan dan bekerja setelahnya. Dengan demikian, para siswa yang mengelola MEA dapat memperoleh pengetahuan ilmiah dengan cara yang lebih praktis dan konkret dibandingkan dengan siswa yang tidak mengelola MEA.

Meskipun MEA tidak memiliki karakteristik seperti kawasan konservasi perairan (KKP), namun keberadaannya dapat memberikan dampak langsung terhadap konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistem. Sebagai contoh, salah satu sekolah mencatat adanya pengurangan jumlah sampah yang dikumpulkan di pantai MEA mereka dari tahun ke tahun.

Sekolah-sekolah yang terakreditasi mengelola MEA mereka sendiri dan mengatur semua kegiatan yang berkaitan dengan proyek inovatif. Tujuannya adalah untuk "melakukan sekolah secara berbeda" dengan mengintegrasikan pendidikan tentang lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dengan menggunakan media yang praktis.

Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek ini telah didorong untuk saling bertukar pikiran selama pelaksanaannya. Kolaborasi ini mendorong kemitraan di masa depan untuk proyek-proyek baru, dengan tujuan untuk bertukar pikiran antara para pemain dan organisasi dari latar belakang yang berbeda (asosiatif / institusional).

Sumber daya
Terhubung dengan kontributor