 
Pengelolaan bersama yang menjembatani Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Hak Penangkapan Ikan
 
          Pengelolaan Bersama Pulau Nasoata adalah kemitraan yang menyatukan sistem pengelolaan formal dan informal (nasional, provinsi & masyarakat) untuk konservasi keanekaragaman hayati di Pulau Nasoata yang mendukung pemilik hak penangkapan ikan tradisional di Desa Nakorovou, Provinsi Rewa, Kepulauan Fiji.
Konteks
Tantangan yang dihadapi
Penyusunan rencana pengelolaan ini bertujuan untuk membantu masyarakat desa mengatasi tantangan yang mereka hadapi sebagai pemilik lahan seperti perburuan sumber daya di pulau dan daerah pasang surut di sekitarnya, praktik penebangan hutan bakau dan kelapa yang tidak berkelanjutan oleh pihak luar, dan kurangnya kerangka kerja pengelolaan yang tepat serta perlunya pemantauan dan penegakan hukum.
Lokasi
Proses
Ringkasan prosesnya
Blok Bangunan
Menyediakan dasar bukti ilmiah dan hukum
Faktor-faktor pendukung
Pelajaran yang dipetik
Konsultasi Masyarakat yang Berulang-ulang
Faktor-faktor pendukung
Pelajaran yang dipetik
Memvisualisasikan Tantangan dan Solusi secara langsung
Faktor-faktor pendukung
Pelajaran yang dipetik
Memfasilitasi Rencana Manajemen multi-input
Faktor-faktor pendukung
Pelajaran yang dipetik
Memastikan Pengesahan Produk Akhir
Faktor-faktor pendukung
Pelajaran yang dipetik
Mencari Status Manajemen Internasional
Faktor-faktor pendukung
Pelajaran yang dipetik
Dampak
Upaya ini telah menghasilkan
- usulan pemerintah untuk menunjuk Pulau Nasoata sebagai situs Ramsar kedua di Fiji dan pengembangan Rencana Pengelolaan yang menguraikan kerangka kerja untuk konservasi pulau tersebut
- peningkatan keterlibatan dan minat masyarakat dalam upaya konservasi untuk pulau tersebut
- peningkatan dan pembaruan kolaborasi antara para pemangku kepentingan dalam upaya konservasi untuk pulau tersebut setelah selang waktu 3 tahun
- kepercayaan yang diperbarui dan ditingkatkan dari pemilik lahan yang ditempatkan pada pemerintah dan pemangku kepentingan provinsi untuk berhasil menerapkan strategi pengelolaan
Penerima manfaat
Masyarakat desa pemilik lahan, wisatawan dan pelajar serta desa-desa tetangga.
Cerita
Seru Serevi adalah seorang komposer dan seniman musik lokal yang terkenal di Fiji dan di wilayah Pasifik Selatan. Seru lahir dan dibesarkan di desa Nakorovou dan merupakan keponakan dari Kepala Desa, Turaga na Tui Waina. Sepanjang hidupnya, ia hidup dalam hubungan yang erat dengan "vanua" (tanah), masyarakat dan "yau bula" (sumber daya alam). Seru memiliki hubungan yang erat dengan Nasoata karena orang tuanya dan orang-orang sebelum mereka selalu memanen kepiting bakau, bi-katak, dan tanaman obat di antara banyak hal lainnya dari pulau ini. Pulau ini dulunya dimiliki oleh beberapa keluarga dari Eropa dan juga India. Selama masa ini, pulau ini digunakan sebagai perkebunan kelapa di mana kawanan ternak dipelihara. Penduduk Nakorovou harus membeli kembali tanah mereka dengan harga sekitar dua ribu poundsterling pada akhir tahun 1970-an yang pertama kali dibeli oleh bajak laut dengan harga satu shilling pada tahun 1800-an. Penduduk desa sekarang menyadari pentingnya Nasoata, tidak hanya karena nilai sejarahnya yang kaya bagi masyarakatnya, tetapi juga mata pencaharian yang ditopang oleh pulau ini - seperti di masa lalu, pulau ini masih menyokong penduduk desa dengan ikan, makanan, dan pendapatan. Ancaman terbesar yang dihadapi penduduk desa selama bertahun-tahun adalah perburuan liar dan sikap tidak hormat dari penduduk desa tetangga terhadap zona "tabu". Seru mengatakan bahwa, "Masyarakat kami telah menghormati kebutuhan untuk melindungi pulau ini, orang-orang dari luar yang tidak menghormati pantangan kami meskipun kami telah menyebarkan berita dari desa ke desa dan bahkan sampai ke dewan provinsi". Masalah yang dihadapi dalam pengawasan Naosata adalah jarak dari desa ke pulau dan perlunya seseorang untuk mengawasi pulau secara penuh waktu. Seru merasa bahwa melalui rencana pengelolaan, kerangka kerja yang diusulkan dan kerja sama yang kuat antara penduduk desa, Dinas Provinsi dan departemen terkait, masa depan Nasoata menjadi lebih cerah. Penduduk desa sering menampung kawanan mahasiswa dari universitas lokal (University of the South Pacific) yang mengunjungi pulau ini untuk mempelajari keanekaragaman hayati dan mempelajari bagaimana penduduk desa memanfaatkan sumber daya alam. Perlindungan Nasoata, masuknya Nasoata ke dalam Ramsar dan beberapa kegiatan ekowisata merupakan harapan Seru sebagai hasil terbaik untuk pulau ini dan ini semua berkat proses konsultasi yang efektif.
 
               
               
                                                
                                                
                                                
                                     
 
