Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi persyaratan kompetensi yang penting agar dapat berfungsi secara efektif di semua tingkatan. Tingkatan-tingkatan tersebut terkait erat dengan area kompetensi yang sama (lihat di bawah) dan dengan banyak kompetensi di dalamnya yang menunjukkan perkembangan dalam keterampilan dan pemahaman melalui tingkatan-tingkatan tersebut. Beberapa kompetensi khusus untuk level tertentu. Kompetensi-kompetensi tersebut kemudian digunakan untuk:
- Menetapkan tolok ukur untuk operasi di tiga level
- Memberikan kriteria yang ketat untuk sertifikasi profesional
- Menginformasikan penilaian kompetensi yang ada dan mengidentifikasi kesenjangan kompetensi
- Menginformasikan kebutuhan pelatihan dan intervensi pengembangan kapasitas lainnya
- Mengesahkan personel KKL yang memenuhi persyaratan kompetensi sebagai KKL-PRO.
- Menginformasikan proses rekrutmen, tinjauan kinerja, dan promosi
- Menetapkan jalur karier untuk personel KKL
- Membentuk pelatihan yang disediakan untuk personel KKL
Kompetensi dikelompokkan ke dalam 7 'Area Kompetensi':
- Kebijakan, Perundang-undangan dan Kepatuhan
- Konsep dan Pembentukan KKL
- Komunikasi dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan
- Manajemen Keuangan dan Penggalangan Dana
- Operasi Manajemen
- Lingkungan Biofisik dan Sosial Budaya
- Kepemimpinan, Etika dan Inovasi
- Fokus awal pada satu tingkat
- Daftar kompetensi dikembangkan secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai perspektif: manajemen (M)PA; ilmu pengetahuan; pendidikan dan penilaian
- Kompetensi dikelompokkan ke dalam Area Kompetensi
- Kompetensi yang cukup umum untuk dapat diterapkan secara luas
- Kompetensi pada tingkat yang cukup luas dengan setiap kompetensi mencakup berbagai keterampilan khusus
- Kompetensi dibatasi kurang dari 80 (maksimum absolut) untuk memfasilitasi penilaian yang efektif
- Kompetensi yang didukung oleh Pernyataan Rentang yang menunjukkan tingkat yang diperlukan dan bukti yang relevan dengan penilaian mereka
Pelajaran utamanya adalah bahwa identifikasi kompetensi haruslah merupakan proses yang kolaboratif dan berulang. Kompetensi tersebut tidak muncul dalam semalam, dan membutuhkan fokus yang konsisten dalam waktu yang cukup lama. Perspektif yang berbeda sangat penting, tetapi akan menarik proses ke arah yang berbeda, dengan hasil akhir yang pasti mewakili sesuatu yang bersifat kompromi. Titik awalnya mungkin adalah Area Kompetensi (lihat daftar kompetensi WIO-COMPAS dalam Buku Panduan). Fokus awal pada satu tingkat merupakan ciri yang kuat dari proses ini, menghindari kerumitan dalam mencoba bekerja di semua tingkat sekaligus. Tidak dapat ditekankan terlalu keras bahwa proses identifikasi kompetensi merupakan hal yang sangat penting dalam keseluruhan proses, dan kompetensi tersebut merupakan fondasi bagi semua hal yang mengikutinya.