Mengintegrasikan jasa ekosistem ke dalam perencanaan pembangunan
Hubungan antara jasa ekosistem dan sektor pembangunan
GIZ Yasmina Adebi
Terlepas dari ketergantungan yang kuat dari ekonomi lokal dan nasional terhadap sumber daya alam, konsep jasa ekosistem merupakan hal yang baru bagi sebagian besar pengambil keputusan di Benin dan Togo. Selain itu, karena kurangnya pengetahuan tentang proses alam, degradasi dan hilangnya sumber daya alam diakui, tetapi penurunannya sering kali tidak dikaitkan dengan praktik-praktik yang ada. Rencana pembangunan komunal yang ada saat ini berfokus pada sektor-sektor seperti air, pertanian, dan infrastruktur, tanpa memperhitungkan pentingnya jasa ekosistem bagi sektor-sektor tersebut. Sesi pelatihan tentang "Integrasi jasa ekosistem ke dalam perencanaan pembangunan" memungkinkan kelompok-kelompok pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk mendiskusikan isu-isu konservasi jasa ekosistem di Delta Mono dan memahami hubungan antara konservasi jasa-jasa tersebut dengan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Dalam rangka meningkatkan proses penyusunan rencana pembangunan dan memperkuat kapasitas para pengambil keputusan di tingkat lokal dan regional, beberapa lokakarya diselenggarakan untuk membiasakan para pemangku kepentingan dengan pendekatan jasa ekosistem dan penerapannya dalam proses perencanaan.
- Pendekatan partisipatif yang melibatkan pemangku kepentingan dan pengambil keputusan dari berbagai tingkatan dan sektor - Fokus pada kegunaan jasa ekosistem untuk pembangunan ekonomi wilayah - Adanya/terciptanya pengetahuan yang baik mengenai proses-proses alam di wilayah tersebut (siklus air, kesuburan tanah, penyerbukan, dan sebagainya) - Adanya materi pelatihan mengenai pendekatan integrasi jasa ekosistem ke dalam perencanaan pembangunan dalam bahasa nasional.
Tantangan utama dalam meningkatkan kesadaran di antara dan melatih para pemangku kepentingan/pengambil keputusan adalah kenyataan bahwa ada kesenjangan besar dalam pengetahuan dasar tentang proses alami (misalnya, siklus air, peningkatan kesuburan tanah, penyerbukan) dan proyeksi iklim. Oleh karena itu, perlu untuk melatih para pengambil keputusan tidak hanya mengenai langkah-langkah integrasi jasa ekosistem ke dalam dokumen perencanaan, tetapi juga mengenai kaitan antara jasa ekosistem dengan sektor-sektor yang diminati, serta langkah-langkah konkret untuk memastikan ketersediaan jasa ekosistem dalam jangka panjang dalam koridor skenario iklim yang tidak menentu. Selain itu, hanya sedikit materi pendidikan (buku teks, film, dll.) tentang jasa ekosistem yang tersedia dalam bahasa Prancis, dan materi didaktik dalam bahasa Inggris tidak mudah dipahami oleh banyak pengambil keputusan di Benin dan Togo. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerjemahkan dan/atau mengembangkan materi yang memadai.